Dua Tahun Dibayangi Dominasi Marquez, Akankah Dovizioso jadi Runner-up Abadi?

Penulis: Abdi Ardiansyah
Minggu 06 Jan 2019, 11:15 WIB
Dua Tahun Dibayangi Dominasi Marquez, Akankah Dovizioso jadi Runner-up Abadi?

Andrea Dovizioso, peraih runner-up MotoGP 2017 dan 2018.

Ligaolahraga.com -

Berita MotoGP: Jelang dimulainya musim 2019, Andea Dovizioso dibayangi fakta kurang mengenakkan bagi para pebalap yang menjadi runner-up MotoGP dalam dua tahun berturut-turut. Pasalnya, pebalap tersebut akan menjadi runner-up abadi.

Sejak awal tahun pertama MotoGP di bentuk pada 1949, hanya ada satu pebalap yang menjadi juara dunia setelah menjadi runner-up beruntun. Mick Doohan menjadi satu-satunya pebalap yang mampu lepas dari bayang-bayang Wayne Rainey setelah hanya menjadi runner-up pada 1991 dan 1992.

Doohan pun akhirnya mampu meraih gelar pertamanya di tahun 1994, serta membuka rangkaian lima kali meraih gelar secara beruntun

Selain Doohan, ada enam pebalap lainnya yang pernah berstatus sebagai runner-up dua musim beruntun di kelas 500cc/MotoGP.

Yang pertama adalah Remo Venturi, ia menjadi runner-up pada musim 1958. Venturi menorehkan beberapa podium dan juga kemenangan dalam kurun 1959-1960. Namun harus mengakui keunggulan rival terberatnya, John Sutrees, dan kariernya langsung meredup setelah itu.

Selanjutnya, ada Alan Shepherd. Muncul di tengah kejayaan Mike Hailwood, pebalap berdarah Inggris itu menorehkan satu kemenangan, delapan podium, dan hanya menjadi runner-up klasemen akhir musim 1962-1963.

Kemudian pebalap yang satu ini tidak bisa lepas dari predikat runner-up, yakni Randy Mamola. Pebalap asal Amerika Serikat itu merupakan salah satu rider bintang 500cc dengan kemenangan terbanyak namun tanpa sekalipun meraih gelar juara dunia di kategori apapun.

Empat kali jadi runner-up pada tahun 1980 dan 1981 bersama Suzuki, Mamola juga meraih pencapaian yang sama dengan Honda (1984), dan Yamaha (1987).

Memasuki abad ke-21, fakta ini terus berlanjut di era motor 4-tak. Kali ini Max Biaggi, yang telah menjadi runner-up saat debut 500cc dengan Kanemoto Honda, mengulangi raihannya di tahun 2001 bersama Yamaha. Pebalap berjuluk The Roman Emperror itu harus mengakui keunggulan juniornya, Valentino Rossi.

Satu musim berselang, Biaggi kembali menutup musim perdana MotoGP kembali sebagai runner-up, dan kembali tak mampu menaklukkan Rossi. Ia pun mencoba peruntungan dengan pindah ke Honda di musim selanjutnya, namun ia justru hanya meraih posisi ketiga di tahun 2003 dan 2004.

Di era yang sama muncul nama Sete Gibernau sebagai rival terberat Rossi. Kendati berhasil meraih delapan kali kemenangan dan 20 podium, namun Gibernau masih gagal menaklukkan The Doctor.

Fakta menariknya lagi, Rossi sang tujuh kali juara MotoGP hanya menjadi runner-up di musim 2014, 2015 dan 2016. Di musim selanjutnya kariernya seolah meredup dengan hanya mencetak satu kemenangan dan menutup musim 2017 di urutan kelima, dan sama sekali tak pernah menang di MotoGP 2018 meski menempati peringkat ketiga.

Jelang MotoGP 2019 bergulir, Andrea Dovizioso dibayang-bayangi dengan fakta tersebut. Terlebih saat ini dominasi Marc Marquez masih terlihat sangat kuat dan sulit dikalahkan. Mampukah pebalap berusia 32 tahun itu memecahkan rekor buruk tersebut dan meraih gelar pertamanya di balap motor kasta tertinggi ini? Layak kita nantikan perjuangannya musim ini.

Artikel Tag: MotoGP 2019, Andrea Dovizioso, Ducati

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/dua-tahun-dibayangi-dominasi-marquez-akankah-dovizioso-jadi-runner-up-abadi
2597  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini