CEO Dorna Disinyalir Punya Andil Soal Isu Kepindahan Zarco ke Tim Avintia Ducati

Berita MotoGP: Carmelo Ezpeleta sebagai CEO Dorna dirumorkan punya andil besar terhadap merapatnya pebalap asal Prancis, Johann Zarco, ke tim Reale Avintia.

Masa depan Johann Zarco yang masih belum jelas memang menimbulkan banyak spekulasi yang cukup liar. Sebelumnya, ia juga sempat diisukan merapat ke Honda dan Yamaha.

Terbaru, rider asal Prancis itu justru dirumorkan telah mencapai kesepakatan dengan tim satelit Ducati, Reale Avintia. Bahkan pengumuman resmi atas bergabungnya Zarco ke Avintia bakal dilaksanakan pada Jumat (22/11) atau hari ini.

Polemik soal Zarco berawal pada bulan Agustus lalu, yakni saat pebalap berusia 30 tahun tersebut memutuskan untuk mengakhiri kontraknya dengan KTM. Zarco sempat ditawari posisi pebalap penguji oleh Yamaha, namun ditolak mentah-mentah karena dirinya menginginkan untuk tetap berkompetisi secara reguler.

Lantas ia akhirnya merapat ke Honda usai mendapatkan kesmpatan tampil dalam tiga balapan. Cedera yang dialami oleh pebalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, justru membuka pintu bagi Zarco untuk bergabung.

Namun sekarang, Zarco justru semakin mendekat ke Ducati setelah peluang menggantikan posisi Jorge Lorenzo di tim Repsol Honda resmi tertutup lantaran direkrutnya Alex Marquez untuk menemani sang kakak, Marc Marquez. 

Tak ingin melihat pebalap sehebat Zarco tanpa tim pada MotoGP 2020, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, dikabarkan turut campur tangan. Ia menawarkan bantuan melalui manajer Zarco, Claude Michy. Michy sendiri kini tercatat sebagai promotor MotoGP Prancis yang diadakan di Sirkuit Le Mans.

Ezpeleta dan Michy lantas menyusun strategi agar Zarco masih bisa berkompetisi pada MotoGP Prancis musim mendatang, demi membanggakan publik tuan rumah. Zarco sendiri dipandang oleh masyarakat Prancis sebagai satu-satunya pebalap tuan rumah yang tersisa, dan mengabaikan pebalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo.

Sementara Quartararo dan keluarganya telah hijrah dan menetap di Spanyol guna menunjang karier balapannya. Jawaban atas masa depan Zarco pun semakin terkuak saat juara Moto2 musim 2015 dan 2016 tersebut bertemu dengan dua petinggi Ducati, Gigi Dall'Igna dan Paolo Ciabatti, pada Senin (18/11) yang lalu.

Baik Dall'Igna dan Ciabatti mendorong Zarco untuk segera membuat kesepakatan dengan pemilik tim Avinta, Raul Romero. Ambisi Zarco untuk terus berkompetisi akhirnya bisa terakomodasi di tim Reale Avintia, yang baru saja naik kasta menjadi tim satelit Ducati.

Pengalaman Zarco, yang menunggangi tiga motor berbeda (Yamaha, KTM, Honda) dalam dua musim terakhir, juga dianggap bisa memberi manfaat tersendiri bagi Ducati. Dengan sinyal perekrutan dari Avintia yang semakin menguat, nampaknya publik MotoGP tidak akan menunggu terlalu lama untuk mengetahui akhir dari drama ini.

Artikel Tag: Johann Zarco, MotoGP 2019, avintia