Aleix Espargaro: Aprilia RS-GP Masih Belum Jadi Motor Terbaik di Grid

Berita MotoGP: Kesulitan yang dialami Aleix Espargaro dan Maverick Vinales di beberapa seri terakhir memperlihatkan bahwa Aprilia RS-GP tak sehebat yang dilihat oleh publik.

Pada MotoGP Aragon, Aleix Espargaro berhasil finis ketiga, tepat di belakang Enea Bastianini (Gresini Racing) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo). Kejuaraan lalu beralih menuju luar Eropa dengan berlomba di Jepang, Thailand, Australia dan Malaysia. Keempat seri tersebut tidak berjalan baik untuk Espargaro dan Aprilia.

Jangankan podium, pria asal Spanyol itu bahkan sulit menempati delapan besar. Pencapaian terbaik Espargaro adalah P9 di Phillip Island. Di Motegi, ia start dari pit lane dengan motor cadangan akibat masalah teknis pada RS-GP. Di Buriram, Espargaro menempati urutan ke-11 dan ke-10 di Sepang (Malaysia).

Hasil tersebut menunjukkan bahwa Aprilia kembali terjebak di barisan tengah. Tandem Espargaro, Maverick Vinales, juga mengalami hal serupa.

“Ini lucu. Tiga atau empat bulan lalu semua orang mengatakan bahwa Aprilia adalah motor hebat baru. Saya tahu motor saya dan ini mesin yang bagus. Kami telah banyak meningkatkannya,” tutur Espargaro dilansir dari Speedweek.

“Tetapi itu bukan pada level motor terbaik di grid. Dan itu tidak pernah terjadi. Yang lain hanya membuat banyak kesalahan pada awal musim,” ia menambahkan.

Aleix Espargaro telah menemukan salah satu problem terbesar Aprilia jelang seri pamungkas di Valencia.

“Hasil yang diraih Ducati, meski saya benci mengatakannya, adalah kegilaan. Tidak masalah siapa yang mengendarai motor itu, semuanya bisa finis di posisi enam besar. Bagi kami itu membuat frustrasi,” pungkasnya. 

Artikel Tag: aprilia, Aleix Espargaro, MotoGP 2022