Valtteri Bottas Sebut Dirinya Terhambat dengan Strategi Mercedes

Berita F1: Valtteri Bottas, menjelaskan bahwa ia kecewa dengan strategi yang disarankan timnya sehingga tak dapat mengejar gap waktu saat tampil di Bahrain.

Pebalap asal Finlandia merasa kurang cocok dengan taktik yang juga diterapkan pada Lewis Hamilton. Alih-alih moncer, ia justru terhambat di belakang Max Verstappen dari Red Bull Racing. Bottas pun berhasil meraih posisi ketiga dari pebalap Ferrari, Charles Leclerc. Namun, gap yang sangat jauh dengan dua pebalap terdepan, Hamilton dan Verstappen, membuat Mercedes menyuruh pria 31 tahun untuk menerapkan metode yang sama seperti rekan setimnya.

Akan tetapi, pit stop kedua yang lamban akibat problem pada pistol roda membuatnya kesulitan. Ia juga mengambil pilihan masuk pit untuk ketiga kalinya saat mendekati akhir lomba. Bottas pun tak juga mampu mengejar gap waktu.

Seusai balapan, runner-up F1 2020 itu tidak dapat menutupi kekesalannya. Ia tak habis pikir dengan strategi defensif yang disarankan timnya.

“Tentu saja, ini sungguh mengecewakan. Bagi tim, tentunya bagus karena kami mendapat poin bagus, akan tetapi strategi untuk saya, kami malah bertahan bukannya menyerang, yang dimana saya sangat kaget dan itu tak normal. Selanjutnya, saya mengalami pitstop lambat dan itu merenggut semua kemenangan,” ucapnya seperti yang dikutip dari laman Motorsport.com.

“Tentu saja, kami dapat menempatkan dua mobil di depan dan kami bisa memainkan strategi tapi saya rasa, dari sisi saya, seharusnya bisa memperoleh lebih dari ini,” tambahnya.

Ketika ditanya Motorsport.com, mengenai alternatif strategi, Wolff mengungkapkan tak punya pilihan lain. Ia menegaskan bahwa Bottas yang mengacaukan peluangnya sendiri dengan membiarkan Leclerc mendahuluinya di awal.

“Saya rasa tidak ada strategi di meja,” mantan pebalap itu mengungkapkan.

“Kami berusaha memberikan servis bagus juga dengan Valtteri, yang saya pikir akan mengubah balapannya,” jelasnya.

“Hasilnya tak seperti yang kami inginkan karena ia kehilangan posisi di awal lomba dan ia tak dapat memangkas gap dengan dua pebalap di depan. Pitstop untuk melemahkan Max dan saya merasa kami mungkin bakal berhasil, tapi kami memiliki masalah dengan pistol roda depan kanan,” imbuhnya.

Wolff memahami rasa frustrasi yang diekspresikan Valtteri Bottas karena tidak disuplai semua informasi di kokpit.

“Saya mengerti dengan rasa frustasi di dalam mobil ketika Anda hanya memiliki informasi terbatas dan mengatakan, ‘Saya rasa, kami bisa melakukan hal lainnya’,”

“Saya tidak tahu apakah terdapat strategi lain yang dapat kami jalankan. Satu stop tidak mungkin, ban medium tak mungkin bertahan sampai akhir, bak keras di tengah balapan sudah kehabisan performa. Sehingga tak ada pilihan lain yang tersisa,” tutupnya.

Artikel Tag: Mercedes Team, F1 2021, Valtteri Bottas