Renault Rela Terkena Penalti Grid Demi Dapatkan Perfoma Mesin Maksimal

Berita F1: Carlos Sainz mengatakan bahwa dia tidak akan keberatan mendapatkan penalti grid karena penggantian mesin pada F1 2018 jika pengorbanannya itu mampu memaksimalkan tenaga mesin dan membantu kemajuan tim Renault F1.

Bos Renault, Cyril Abiteboul mengatakan bahwa pabrikan asal Prancis tersebut mempertimbangkan untuk menggunakan mesin melampaui batas yang ditentukan yakni tiga mesin pertahun dan rela mendapat penalti grid.

Strategi itu akan memungkinkan Renault untuk mendapatkan lebih banyak tenaga mesin secara lebih konsisten, karena berkurangnya penggunaan jarak tempuh, dan hal itu juga akan menciptakan peluang lebih besar untuk menunjukkan peningkatan yang direncanakan di musim ini.

"Bagi saya ini adalah hal yang kecil sepanjang tahun," tutur Sainz kepada Motorsport.com.

"Bila ada peraturan, hanya tiga mesin yang bisa Anda gunakan untuk keseluruhan musim, dan Anda adalah tim yang tidak khawatir tentang 2018, Anda lebih mementingkan menjadi juara dunia pada 2020, Anda perlu membuat kemajuan.”

"Dan untuk membuat kemajuan Anda perlu membawa mesin di trek dan mengujinya, dan mencoba untuk menemukan kinerja terbaik mesin tersebut.”

"Hal ini menegaskan bahwa ini adalah tim yang menggunakan tahun 2018 sebagai tahun pembangunan, dan dalam tahun pembangunan Anda perlu membawa hal-hal baru ke dalamnya, dan mulai melakukan pengujian.”

"Ini mungkin tidak ideal, tapi kami tidak memperjuangkan kejuaraan dunia, jadi tidak seperti memulai satu balapan dan akan mengubah banyak hal."

Sainz mengaku meski Renault berusaha memperkecil celah pada tahun 2017, namun rivalnya seperti Mercedes dan Ferrari juga terus mengembangkan paket mesin mereka, sehingga Renault bahkan rela mengorbankan posisi start awal di grid demi mendapatkan mesin yang optimal di tiap balapan.

"Dengan tiga mesin sepanjang tahun, sangat sulit untuk menutupi celah itu," katanya.

"Dengan cara ini, Anda mendapatkan lebih banyak peluang peningkatan [dengan menggunakan lebih banyak mesin], jadi itulah tepatnya mengapa mereka melakukannya.

Artikel Tag: Renault, F1 2018, Carlos Sainz, GP Australia