Red Bull Sebut Bos Mercedes Kini Hadapi Tekanan Berbeda

Berita F1: Red Bull Racing menilai bos Mercedes, Toto Wolff, kini sedang menghadapi tekanan berbeda yang belum pernah ia alami sebelumnya di ajang Formula 1.

Bos Red Bull Racing, Christian Horner dan Bos Mercedes, Toto Wolff, musim ini kerap terlibat adu argumen akibat persaingan perebutan titel kejuaraan F1 2021. Die Roten Bullen sendiri kini memiliki mobil yang mampu mengusik dominasi The Silver Arrows selama tujuh tahun terakhir.    

Meskipun Wolff menghabiskan empat tahun bersama Williams Racing sebelum memimpin Mercedes, profil prinsipal asal Austria itu meningkat seiring kesuksesan timnya. Namun Horner berpikir situasi saat ini menempatkan pria berusia 49 tahun itu di bawah tekanan yang berbeda.

“Toto (Wolff) bergabung ke skuad (Mercedes) pada 2013 dan infrastruktur sudah ada. Ross Brawn yang membentuk skuad dan Lewis Hamilton (saat itu) sudah menandatangani kontrak,” ujar Horner dikutip dari Motorsport.com.

“Toto telah melakukan pekerjaan yang hebat dalam mengelola tim dan juga mempertahankan performa mereka. Tetapi dia tidak mendapatkan pengalaman apa pun selain menang. Kini ada tekanan berbeda. Itu sulit baginya,” jelasnya.

Christian Horner pun memahami rasanya berada di akhir siklus kesuksesan dan berharap Mercedes akan segera menghadapinya. Red Bull pernah mengalami fase tersebut pada musim 2010-2013 ketika mereka mendominasi kejuaraan Formula 1 bersama Sebastian Vettel.

“Itu demoralisasi. Sangat mudah untuk kehilangan motivasi, tetapi butuh tekad kuat agar dapat menjadi seorang pemimpin lagi. Kami memiliki kesinambungan yang hebat saat itu,” Horner menuturkan.

“Sekarang Anda melihat kantor teknis (kami) dan banyak orang dari era 2010-2013 masih tetap bersama kami. Jadi kami memiliki kontinuitas yang hebat, namun kami juga membawa bakat, anak muda dan talenta dari generasi yang berbeda,” ia menambahkan.

“Saya pikir faktor terbesar adalah perubahan kode mesin pada tahun 2014. Semua produsen power unit, kecuali Ross dan Mercedes meremehkan efek dari perubahan ini. Pada saat kami mencapai 2014, kami dua tahun di belakang Mercedes,” lanjutnya.

“Butuh waktu hingga tahun ini untuk kami bisa mencapai posisi di mana kami memiliki power unit untuk berhadapan secara langsung dengan mereka,” pria asal Inggris tersebut mengakhiri.

Artikel Tag: Mercedes, Red Bull, F1 2021