Max Verstappen Diminta untuk Kendalikan Emosinya

Berita F1: Mantan pembalap F1 yang juga ayah dari pembalap kontroversial Red Bull, Max Verstappen, Jos Verstappen, mengaku kecewa berat dengan apa yang dilakukan oleh putranya pada balapan di GP China, akhir pekan kemarin. Saat itu pembalap muda Belanda itu menabrak mobil pembalap Ferrari, Sebastian Vettel, hanya agar bisa berada di depan pembalap Italia tersebut.

Jos, yang memiki banyak pengalaman di lintasan mengatakan bahwa putranya Max, perlu memakai otaknya lebih banyak lagi, agar dirinya bisa mengontrol emosi saat balapan. Hal ini diungkapkan oleh Jos saat berbicara di acara TV Belanda, Ziggo Peptalk. Dalam kesempatan tersebut Jos mengaku tidak terkesan dengan aksi putranya pada Vettel ketika keduanya bertarung untuk berebut  posisi terdepan pada balapan di GP China.

"Apa yang dia dilakukan terhadap Vettel benar-benar tidak benar," kata Jos Verstappen dilansir dari F1, Jumat (20/4).

"Dalam situasi tertentu, Max harus bisa menggunakan otaknya lebih banyak. Saya tidak ingin dia mengubah gaya balapnya. Dia melewati dua orang di awal. Dia melakukan itu dengan sempurna. Itulah yang ingin kita semua lihat.

"Tetapi kami tidak ingin melihat tindakan semacam itu. Dia harus mengendalikannya. Dia harus berpikir," kata Jos penuh emosi.

"Saya ingin melihat dia lebih baik lagi. Akhir pekan lalu sangat menyakitkan, tapi kita harus membicarakannya dan menganalisis apa yang terjadi dengan cara normal. Itu tidak boleh terjadi. Dia sudah tahu itu, saya tidak harus mengatakan banyak tentang itu," paparnya.

Meski kecewa dengan aksi putranya, Jos menegaskan bahwa ia tidak marah dengan Max.

"Marah bukanlah kata yang tepat, saya kecewa. Tetapi itu lebih menyakitkan untuk dirinya sendiri," katanya.

"Sebenarnya saya berpikir bahwa tidak ada yang salah dengan itu, hanya saja saya merasakan bahwa itu bukanlah langkah terbaik," pungkasnya.

Artikel Tag: Red Bull, Max Verstappen