Malaysia Terkendala Biaya untuk Kembali Gelar Balapan F1

Berita F1: Prospek Malaysia kembali ke kalender Formula 1 di masa depan digagalkan oleh biaya untuk mengamankan kesepakatan dengan olahraga mahal tersebut.

Menyusul balapan edisi 2017, Malaysia membatalkan jadwal, yang diadakan setiap tahun sejak 1999.

Meningkatnya biaya hosting serta penurunan penjualan tiket menjadi faktor hilangnya Grand Prix Malaysia dari kalender Formula 1.

Sirkuit Internasional Sepang adalah favorit penggemar dan hingga dua balapan terakhirnya, sering dijadwalkan menjadi tuan rumah balapan di tahap awal musim.

Cuaca yang tidak dapat diprediksi dan sifat tata letak sirkuit, sering membuat balapan menjadi lebih menarik. Namun, harapan Formula 1 akan kembali dalam waktu dekat telah ditenangkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Hannah Yeoh.

“F1 sangat mahal. Kami harus menunggu RM20 juta dari pemerintah hanya untuk meningkatkan kualitas trek," kata Yeoh kepada The Vibes.

“Jika kami bisa menjadi tuan rumah balapan F1, kami sudah melakukannya, tetapi untuk saat ini, kami tidak mampu mengadakan balapan. Untuk saat ini, kami akan menggunakan uang itu untuk perbaikan mendesak."

Sirkuit Internasional Sepang menyelenggarakan kategori balap besar lainnya, termasuk MotoGP edisi 2023, acara ini akan berlangsung pada bulan November akhir tahun ini.

Dengan renovasi besar-besaran yang dilakukan di trek, CEO venue, Azhan Shafriman Hanif memberikan pembaruan tentang pekerjaan tersebut.

“Sejauh ini pengerjaan resurfacing berjalan baik, minggu ini sudah kami kerjakan lapisan pertama,” ujarnya.

“Diperkirakan akan selesai pada 27 April, bertepatan dengan Piala Porsche Carrera yang berlangsung pada akhir bulan.”

Artikel Tag: Formula 1, Malaysia, f1