Formula 1 Prioritaskan Gelar Balapan di Afrika

Berita F1: Formula 1 kini bakal memprioritaskan Afrika masuk ke kalender F1, dan kota Marrakesh di Maroko telah menunjukkan minat untuk mengadakan balapan.

Seperti yang diketahui, enam balapan kontraknya bakal berakhir musim ini. Hal tersebut membuka peluang bagi venue baru untuk bisa bergabung ke kalender F1.

Hal tersebut diungkapkan oleh bos komersial F1, Sean Bratches, dalam sebuah acara industri olahraga di London, Inggris.

"Kami membalap di lima benua, dan satu benua terakhir yang belum kami singgahi adalah Afrika," tutur Braches. "Kami sedang menjalani diskusi yang sangat produktif dengan Afrika Selatan, dan di tingkat yang lebih rendah ada juga Maroko, untuk mengadakan Grand Prix di sana.”

"Kami sudah pernah membalap di sana. Saya diberi tahu, karena alasan politis, balapan di sana harus terhenti. Sekarang kami sibuk [untuk menghidupkannya kembali], karena ini penting buat kami."

Maroko hanya pernah sekali menggelar balapan kejuaraan dunia, yakni sebagai penutup musim 1958, di sirkuit jalan raya Kasablanka.

Dalam 10 tahun terakhir ini, Maroko cukup aktif menggelar event motorsport di sirkuit jalan raya Marrakesh seperti kompetisi WTCC antara 2009 dan 2017, lalu Formula E dari 2016 hingga 2019.

Sementara itu, terakhir kali F1 berkunjung ke benua Afrika adalah pada 1993. Kala itu sirkuit Kyalami menjadi tuan rumah GP Afrika Selatan untuk yang ke-20 kalinya.

Selama bertahun-tahun, muncul wacana untuk membawa kembali balapan F1 ke Afrika Selatan, dan Cape Town sempat diusulkan sebagai venue baru menggantikan Kyalami. Sekarang wacana tersebut kemungkinan bakal mendapat prioritas utama dalam beberapa musim kedepan.

Artikel Tag: f1 2019, f1 2020, FIA