Ferrari Lebih Pentingkan Ritme Balap Ketimbang Mesin dengan Tenaga Besar

Berita F1: Ferrari meyakini performa yang sesungguhnya lebih ditunjukkan oleh ritme balap (race pace), ketimbang hanya cepat dalam satu lap saja.

Ferrari mengakui bahwa hasil tes pramusim mereka tak berjalan sesuai harapan. Bahkan mereka kerap kalah dari dua rival terberatnya, Mercedes dan Red Bull. Akan tetapi, para rivalnya tersebut meyakini bahwa Ferrari masih menyembunyikan performa sebenarnya, apalagi skuat asal Maranello ini mempunyai ritme balap yang bagus.

“Kami tidak menyembunyikan sesuatu. Itu adalah kinerja asli kami,” tutur Team Principal Ferrari, Mattia Binotto seperti dikutip dari Motorsport.

Bos Ferrari itu juga tak memungkiri bahwa performa mesinnya sedikit menurun, hal ini disebabkan karena Ferrari ingin lebih meningkatkan reliabilitas mesin SF1000.

“Yang pasti kita kecepatan kami lebih lambat dibandingkan dengan kompetitor lain. Saya rasa itu dipengaruhi peningkatan keandalan (mesin) yang kami lakukan. "

Namun, Binotto juga ingin terus mencari keseimbangan antara performa dan keandalan mesin secara keseluruhan.

Berkaca pada hasil musim lalu, Ferrrai meraih hasil apik saat tes pramusim F1 2019. Keunggulan performa mesin mereka juga diakui oleh Mercedes. Namun besarnya tenaga mesin tersebut tidak menjamin hasil apik saat mengarungi balapan musim lalu.

Skuat Kuda Jingkrak itu justru kerap kali mengalami masalah keandalan mesin yang berujung pada gagal finis. Hal itu dialami oleh kedua pebalapnya Sebastian Vettel dan Charles Leclerc.

Alih-alih bersaing memperebutkan gelar juara, Ferrari kalah telak dari Mercedes, bahkan justru harus tergusur dari posisi tiga besar oleh pebalap Red Bull, Max Verstappen. Ferrari pun menilai ritme balap jauh lebih penting ketimbang hanya melaju kencang dan memiliki catatan waktu terbaik dalam satu lap saja.

“Jika Anda melihat hasil pengujian musim dingin saya rasa kami relatif lebih baik dibandingkan yang lain, terutama dalam hal ritme balap dibandingkan dengan kecepatan kualifikasi.

"Saya pikir kita sedikit lebih buruk pada simulasi kualifikasi dibandingkan dengan simulasi balapan, dan itu adalah sesuatu yang kita butuhkan lagi untuk memahami, menganalisis, dan akhirnya mengatasinya," pungkas Binotto.

Artikel Tag: Ferrari, f1 2020, Sebastian Vettel, Charles Leclerc