Wenger: Saya Menderita Seperti Jose Mourinho

Berita Liga Inggris: Arsene Wenger mengakui bahwa hubungannya dengan Jose Mourinho memang naik turun, tetapi mengatakan mereka saling menghormati satu sama lain karena mereka memahami penderitaan masing-masing, dan periode 1998-2005 adalah perjalanan yang paling diingat Wenger.

Wenger akan bertandang ke Old Trafford untuk terakhir kalinya sebagai manajer Arsenal pada Minggu (29/4) untuk menghadapi Manchester United, dan ia berbicara tentang rasa hormatnya kepada Mourinho.

Mourinho dan Wenger telah bersitegang selama bertahun-tahun, dan yang paling terkenal adalah ketika Mourinho menyebut Wenger sebagai "spesialis dalam kegagalan" pada tahun 2014, tetapi bos Arsenal mengatakan hubungan mereka lebih positif dari yang orang duga.

"Sudah, sama seperti Sir Alex Ferguson, sangat tegang seperti biasanya ketika Anda bertarung bersama," kata Wenger kepada Soccer Saturday.

"Tapi secara keseluruhan kami saling menghormati. Saya harus mengatakan juga sangat sulit ketika Anda bermain melawan sesama manajer, mereka mengutarakan hal-hal yang belum tentu Anda katakan.

"Dalam konferensi pers, mereka mengatakan 'Wenger mengatakan bahwa' bahkan jika itu diambil di luar konteks, dan Anda kemudian mendapatkan orang-orang yang kesal atau sebaliknya.

"Sangat sulit untuk tetap tenang, tetapi rasa hormat selalu mengambil alih. Apakah Anda tahu mengapa? Kita semua menderita kekalahan, kita semua menderita kekecewaan dan kita semua tahu bahwa kita banyak menderita.

"Anda selalu memiliki penghormatan kepada orang yang menderita, kecuali Anda sama sekali bukan manusia. Anda harus merasakan empati pada orang-orang yang memiliki pekerjaan yang sama dengan Anda."

Wenger mengatakan hubungannya dengan Mourinho mirip dengan persaingan tegang yang ia nikmati bersama Sir Alex Ferguson selama tahun-tahun awal pemerintahannya.

Entah Manchester United atau Arsenal yang memenangkan setiap gelar Premier League di delapan musim pertama Wenger, dia mengatakan itu menyebabkan emosi yang meningkat setiap kali mereka bertemu.

"Antara 1998 dan 2005 adalah persaingan yang ketat dan persaingan utama antara kedua klub," tambahnya.

"Dalam pertandingan dan setelah pertandingan, semuanya benar-benar tegang. Persaingan antara Alex Ferguson dan saya berada pada titik yang sangat tinggi dan itu selalu sangat tegang."

Artikel Tag: Arsene Wenger, Jose Mourinho, Arsenal, Manchester United, Liga Inggris