Tiga Alasan Arsenal Bakal Gagal Juara Premier League Musim ini

Berita Liga Inggris: Arsenal memiliki tiga hal yang akan membuat mereka gagal menjadi juara Premier League musim ini. Apakah itu?

Arsenal tampil fantastis musim ini, tidak perlu diragukan lagi. Mereka telah melampaui semua ekspektasi di bawah asuhan Mikel Arteta, yang telah membangun salah satu tim paling menarik di Eropa dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip utamanya dengan cara yang mengagumkan.

Namun mereka belum cukup siap untuk memenangkan Premier League. Hasil imbang 2-2 di hari Minggu atas Liverpool merupakan pengingat terbaru akan hal tersebut, saat mereka membiarkan keunggulan dua gol di depan para penggemar The Reds di Anfield yang riuh dan akhirnya beruntung dapat meraih satu poin.

The Gunners kini hanya berjarak enam poin dari Manchester City setelah memainkan satu pertandingan lebih banyak, dan masih memiliki satu pertandingan penting di Etihad Stadium.

Kini, mulai banyak pihak yang ragu akan peluang Bukayo Saka dkk untuk memenangkan Liga Inggris. Terlebih ada tiga hal yang bisa menggagalkan mereka menjadi yang terbaik pada musim ini.

1. Kurang Pengalaman

Di mana pun Anda melihat skuat Manchester City, terdapat beberapa pemain yang memenangkan gelar juara secara beruntun. Pemain seperti Kevin De Bruyne, Ilkay Gundogan, Bernardo Silva, Riyad Mahrez, dan John Stones pernah berada di sini sebelumnya.

Anak asuh Guardiola tahu bagaimana cara untuk meningkatkan permainan mereka saat pertaruhannya sangat tinggi, dan mereka terdorong oleh keinginan untuk memecahkan rekor sambil mempertahankan dominasi mereka di kancah sepak bola Inggris.

Arsenal memiliki dua mantan bintang City yang punya pengalaman sama dalam diri Gabriel Jesus dan Oleksandar Zinchenko. Namun anggota skuad the Gunners lainnya tidak memiliki pengalaman di level ini.

2. Faktor Erling Haaland

Martinelli saat ini merupakan pencetak gol terbanyak Arsenal untuk musim ini di Premier League dengan 14 gol - sebuah catatan terbaik dalam karier sang pemain sayap asal Brasil tersebut.

Saka memiliki 13 gol dan Odegaard memiliki 10 gol, sedangkan Jesus hampir pasti akan mencapai dua digit gol jika bukan karena cedera lutut yang membuatnya harus absen selama tiga bulan setelah Piala Dunia.

Namun mereka tidak memiliki pemain yang mendekati kualitas seperti Erling Haaland.

Sang terminator Manchester City tersebut mencetak gol ke-29 dan ke-30 di Premier League saat mengalahkan Southampton 4-1 pada hari Sabtu, membuat total keseluruhan golnya untuk musim ini di seluruh kompetisi menjadi 44 - jumlah terbanyak untuk pemain yang mencetak dalam satu musim untuk satu klub di Inggris bersama dengan Ruud van Nistelrooy dan Mohamed Salah.

Dia adalah penyerang paling mematikan di dunia sepak bola, dan kehadirannya memberi City keuntungan dalam pertandingan apapun.

3. Pep Guardiola Tetap Terbaik

Arteta menghabiskan tiga tahun mempelajari keahlian Guardiola sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia.

Pelatih asal Spanyol itu mempelajari sebanyak mungkin yang dia bisa ambil dari Guardiola saat menjadi asistennya sebelum pergi sendiri ke Arsenal pada tahun 2019. Dia tidak dapat memberikan kesuksesan instan di Emirates Stadium, dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Guardiola di Barcelona pada tahun 2008-09, namun the Gunners sekarang menuai hasil dari kesabaran mereka.

Pelatih kepala Manchester City pada bulan Oktober lalu telah mengecilkan pengaruhnya terhadap karier Arteta, ia mengatakan kepada wartawan: "Saya ingin mengatakan banyak hal (tentang pengaruh City di Emirates) tetapi saya akan berbohong kepada Anda. Mungkin saya belajar lebih banyak darinya daripada dia ketika kami masih bekerja sama."

Yang benar adalah bahwa Guardiola hanya merendah. Dia tetaplah sang master dan anak didiknya masih harus menempuh jalan panjang sebelum bisa disebut-sebut dalam satu tarikan napas.

Artikel Tag: Arsenal, Manchester City, Premier League