Skotlandia Akan Gabung Inggris Dalam Perangi Rasisme

Berita Sepak Bola: Para pemain Skotlandia akan berlutut bersama rekan-rekannya dari Inggris pada pertandingan Euro 2020 yang mempertemukan kedua negara di Wembley.

Mengingat reaksi publik dari beberapa orang selama 24 jam terakhir, skuat Skotlandia sekarang akan menunjukkan solidaritas dengan Inggris dalam hal berlutut.

Keputusan untuk tidak berlutut pada awalnya sebagai tanggapan atas insiden yang melibatkan gelandang Rangers, Glen Kamara dan pemain Ceko, Ondrej Kudela pada 18 Maret di Ibrox.

Setelah insiden itu, para pemain Rangers dan Celtic menentang rasisme di pertandingan Old Firm tiga hari kemudian, sebuah gerakan yang diulangi oleh para pemain Skotlandia pada minggu berikutnya.

Baik pelatih kepala Steve Clarke dan kapten Andy Robertson telah mengeluarkan surat terbuka yang menjelaskan keputusan mereka.

“Mengingat komentar memecah belah dan tidak akurat yang diabadikan oleh individu dan kelompok, yang pandangannya kami kecam dengan keras, kami telah mencerminkan hari ini sebagai sebuah kelompok,” kata Clarke.

"Kami akan terus mengambil sikap, bersama, sebagai satu kesatuan untuk pertandingan kami di Hampden Park. Untuk pertandingan kami di Wembley, kami akan berdiri melawan rasisme dan berlutut melawan ketidaktahuan."

Robertson menambahkan alasan skuat untuk tetap fokus pada perubahan yang berarti untuk melawan diskriminasi dalam sepak bola dan masyarakat.

"Posisi kami masih sama, fokusnya harus pada perubahan yang berarti untuk melawan diskriminasi dalam sepak bola dan masyarakat luas," kata Robertson.

"Di Skotlandia, keluarga sepak bola telah menentang rasisme sepanjang musim. Itu adalah pandangan kolektif kami bahwa tim nasional akan melakukan hal yang sama.

"Sikap kami adalah setiap orang, pemain, penggemar, tim, klub, federasi, badan pengatur dan pemerintah harus berbuat lebih banyak. Tindakan yang berarti diperlukan jika perubahan yang berarti ingin terjadi.

"Tetapi juga jelas, mengingat kejadian di sekitar tim nasional Inggris, berlutut di turnamen ini penting sebagai simbol solidaritas."

Artikel Tag: Skotlandia, Inggris, Piala Eropa