Rummenigge: City dan PSG Dalang Dibalik Bursa 'Gila' Ini

Berita Liga Inggris: CEO Bayern Munich, Karl-Heinz Rummenigge, menyalahkan Manchester City dan Paris Saint-Germain karena telah menggelembungkan bursa transfer pemain dalam sepak bola. Bahkan, ia menganggap hal tersebut sebagai sebuah “kegilaan”.

City dan PSG, yang di masing-masing negaranya sukses jadi juara musim lalu, dibiayai oleh owner kaya raya dari Uni Emirat Arab (Abu Dhabi United Group) dan Qatar (Qatar Sports Investments).

Musim panas tahun lalu, Neymar menjadi pesepak bola termahal di dunia ketika beralih dari Camp Nou ke Prancis setelah raksasa Ligue 1 tersebut mengaktifkan klausul pembelian senilai 198 juta Pounds atau sekitar 3,75 triliun Rupiah.

Dan dengan transfer tersebut kini QSi, menurut Squawka, telah mengeluarkan investasi lebih dari 800 juta Pounds atau sekitar 15,1 triliun Rupiah sejak mengambil alih Paris Saint-Germain pada 2011 silam.

Hal itu tampak membuat Rummenigee resah, dan petinggi Bayern Munich tersebut menegaskan klubnya tidak berniat bergabung dengan “kegilaan” semacam itu demi memenangkan trofi di tingkat Eropa.

“Dia (Guardiola) mengatakan mereka awalnya berencana membeli beberapa pemainlagi, tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya karena mereka tak lagi ingin jadi bagian dari ‘kegilaan’ ini,” katanya kepada Merkur.

“Saya sedikit terkejut mendengar ini pada awalnya, tetapi kemudian saya pikir itu akan menjadi luar biasa jika pernyataan ini benar sampai bursa transfer Inggris ditutup.”

“City, PSG, mereka selalu menjadi perusak pasar sepak bola dunia. Bukan Real Madrid, yang hampir tak mengeluarkan uang mereka dalam beberapa tahun terakhir, itu bukti Anda tak harus bergabung dengan ‘kegilaan’ untuk memenangkan Liga Champions,” pungkas Rummenigge.

Artikel Tag: Karl-Heinz Rummenigge, Bayern Munich, Manchester City, Paris Saint-Germain