Ruben Amorim Akui Manchester United Rapuh di Situasi Bola Mati

Berita Liga Inggris: Memecahkan masalah pertahanan Manchester United terhadap situasi bola mati menjadi prioritas utama bagi pelatih kepala baru, Ruben Amorim.

Kekalahan 3-2 dari Nottingham Forest di Old Trafford pada Sabtu (07/12) menjadi bukti bahwa kerapuhan Manchester United di sudut lapangan, yang terus menjadi masalah dan belum terselesaikan.

Nottingham Forest hanya membutuhkan waktu 90 detik untuk mencetak gol dari tendangan sudut, memperlihatkan bahwa United belum belajar banyak dari kekalahan 2-0 mereka dari Arsenal pada pertengahan pekan, di mana kedua gol lawan juga berasal dari situasi bola mati.

"Jika ini terjadi, itu salah saya, karena saya yang bertanggung jawab. Kami berusaha melakukannya dengan cara terbaik, kami bekerja keras di area ini karena kami melihatnya di pertandingan Arsenal, dan itu sangat sulit," kata Ruben Amorim dalam konferensi pers pasca-pertandingan.

Amorim menyoroti dampak negatif dari kebobolan di awal laga terhadap mentalitas timnya.

"Di awal pertandingan (melawan Forest), Anda kesulitan di permainan pertama, sangat sulit untuk mengerahkan energi tim, tetapi kami berhasil menyamakan kedudukan, dan kemudian di babak kedua hal yang sama terjadi lagi," tambahnya.

Kurangnya tinggi badan dan kekuatan di lini belakang United menjadi perhatian serius, khususnya dalam mengantisipasi tendangan bebas dan sudut. Pada babak kedua, Amorim membuat keputusan untuk memasukkan bek tengah Harry Maguire saat timnya tertinggal 3-2. Langkah itu menunjukkan kekhawatirannya akan ancaman bola mati.

"Kami memasukkan Harry Maguire karena bola-bola mati, untuk lebih mengontrol siapa yang memenangkan semua bola pertama. Satu-satunya cara untuk menyerang Nottingham adalah transisi, untuk mencoba dan memenangkan bola pertama dan kedua. Ketika Harry berada di lapangan, dia memenangkan semua bola pertama," ujar Amorim.

Artikel Tag: Ruben Amorim, Premier League, Manchester United