Respons Konflik Rusia-Ukraina, Luka Modric Suarakan Pesan Perdamaian

Berita Liga Spanyol: Gelandang Real Madrid, Luka Modric, memanfaatkan akun Twitter-nya untuk menyuarakan pesan perdamaian, seiring dengan invasi yang dilakukan oleh milter Rusia di Ukraina.

Pada Kamis (24/2) lalu, Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa militer Rusia akan menginvasi Ukraina bagian timur, dan sejak saat itu, berbagai serangan dari darat maupun udara sudah terjadi di Eropa Timur.

Perang yang terjadi pada saat ini membuat perhatian dunia tertuju ke Ukraina, tak terkecuali Luka Modric, yang nyatanya memiliki pengalaman buruk dalam hal ini.

Sebagai catatan, sang pemain timnas Kroasia itu kehilangan kakeknya dalam perang Balkan pada awal dekade 1990-an.

"Saya tumbuh ketika perang dan saya tidak mengharapkan ini terjadi kepada siapa pun. Kami harus menghentikan omong kosong ini ketika orang-orang tak berdosa mati. Kami ingin hidup dalam kedamaian," cuit Modric dalam Twitter-nya, diakhiri dengan tagar #StopWar.

I grew up during war and I don't wish it on anyone. We must stop this nonsense where innocent people die. We want to live in peace. #StopWar

— Luka Modrić (@lukamodric10) February 27, 2022

Modric pada hari ini dikenal sebagai seorang maestro sepak bola, yang pernah menggondol gelar pemain terbaik dunia Ballon d'Or pada tahun 2018, mengakhiri dominasi Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi setelah sedekade.

Namun sang gelandang Real Madrid, yang lahir pada tahun 1985 silam, tumbuh ketika Kroasia masih menjadi bagian dari Republik Federal Sosialis Yugoslavia.

Keluarganya dipaksa meninggalkan rumahnya di Zadar pada awal Perang Kemerdekaan Kroasia pada tahun 1991 ketika kakeknya terbunuh dan rumah keluarganya dihancurkan.

Kehororan perang mengambil bagian besar dalam kehidupan Modric, hingga akhirnya sepak bola mengalihkan perhatiannya dengan gabung NK Zadar pada usia 11 tahun, pindah ke Dinamo Zagreb ketika masih berusia remaja.

Artikel Tag: Luka Modric, Rusia, Ukraina, Real Madrid, Kroasia