Piala Presiden 2015 Layak Mendapatkan Apresiasi

Ligaolahraga.com – Gelaran Piala Presiden 2015 sepatutnya layak mendapatkan apresiasi dari pecinta dan pengamat sepak bola Nasional. Turnamen yang diselenggarakan oleh Mahaka Sports ini, jauh dari kericuhan dalam tiap pertandingan. Hal tersebut ternyata tidak terlepas dari himbauan dari Mahaka Sports.

Dari 24 pertandingan yang telah digelar dalam babak penyisihan grup, tidak ada kericuhan sama sekali. Wasit sebagai pengadil lapangan pun bisa melaksanakan tugasnya dengan tenang, tanpa ada intimidasi dari pemain dan oficial klub. 

"Saya memperingatkan mereka (wasit) untuk bermain sportif. Saya bilang, “ini kesempatan terakhir bapak-bapak. Kalau bapak-bapak bermain, selesai sepak bola kita”," ujar CEO Mahaka Sports, Hasani Abdulgani, seperti yang dilansir Juara.

Hasani Abdulgani juga beryukur, berkat usaha semau pihak, dapat membuahkan hasil karena pertandingan Piala Presiden mampu berjalan dengan baik dan tertib.

"Jadi tidak ada pertandingan yang terganggu karena kericuhan. Pertandingan bisa dinikmati baik di dalam stadion maupun melalui layar kaca," sambung Hasani.

Tidak puasa sampai disitu, Mahaka Sports juga terus mengawal jalannya pertandingan pada Babak 8 Besar. Hasani meminta kepada klub-klub yang lolos, agar tidak bermain curang, seperti dengan menyogok wasit. 

"Saya bilang kepada mereka bahwa saya tahu, “bapak-bapak udah lama di bola pasti saling kenal. Jadi saya mohon kalau wasit datang, jangan pernah ajak makan malam atau karaoke”. Siapa pun yang nanti ketahuan wasitnya akan dipulangkan ke Jakarta. Saya mesti sterilkan," ujar Hasani.

Dengan amanya pertandingan berjalan, maka hal tersebut bakal berdampak baik terhadap citra turnamen Piala Presiden 2015. Para sponsor pun tidak khawatir untuk mendukung berlangsunya turnamen tersebut. 

"Sepak bola pasarnya besar tapi citranya jelek. Jadi kalau ada mereka (sponsor) mau masuk takut jelek. Sekarang dengan dibuat terapi tadi, pertandingan menjadi menarik dan lebih bagus. Rating di TV juga bagus," pungkas Hasani.