Pelatih Arema FC Tak Merasa Diuntungkan Dengan Pemecatan Djanur

Berita Liga 1 Indonesia: Pemecatan Djadjang Nurdjaman dari kursi pelatih Persebaya Surabaya tak membuat Pelatih Arema FC, Milomir Seslija merasa diuntungkan kala melakoni Derby Jatim di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (15/8) nanti.

Pelatih yang akrab disapa Milo itu menyebut, apa yang terjadi di tim Persebaya Surabaya tak akan memengaruhi persiapan dan fokus pemainnya untuk tampil maksimal pada laga nanti.

"Apapun yang terjadi di tim lain (Persebaya), tidak terlalu penting untuk kami,"  jelas Milo seperti dilansir laman resmi Liga Indonesia.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa laga derby selalu memberikan aura berbeda bagi setiap pemain. Ia juga melihat Persebaya Surabaya sebagai tim yang dihuni pemain-pemain berkualitas.

"Mereka tetap tim yang sama. Selain itu, laga ini derby. Pasti akan berbeda suasananya," kata Djanur

Meski enggan mencampuri keputusan yang dibuat manajemen tim lain. Namun Milo menilai pemecatan pelatih yang sering dilakukan klub-klub Indonesia di tengah berjalannya kompetisi bukanlah solusi tepat untuk mengangkat performa tim yang tengah terpuruk.

"Di sepak bola Indonesia, mengganti pelatih di tengah kompetisi, bukan solusi yang tepat. Mengganti pelatih, mungkin bisa memberi efek bagus pada pemain. Tetapi, tidak bagus untuk jangka panjang, karena pelatih baru butuh penyesuaian," tutur pria asal Bosnia itu.

Sampai pekan ke-13 Liga 1 Indonesia 2019 memang sudah cukup banyak klub yang memutuskan untuk berganti nakhoda, mulai dari Barito Putera, Semen Padang FC, Persipura Jayapura, Persela Lamongan, Perseru Badak Lampung FC, PSIS Semarang, sampai yang terbaru Persebaya Surabaya.

Dia mengatakan, hasil bagus membutuhkan proses dan tidak bisa instan. Dan dengan ditunjukknya pelatih baru, maka tim tersebut harus memulai kembali dari awal.

"Pelatih berhubungan erat dengan sistem latihan, program, taktik maupun fisik," jelas dia.

Artikel Tag: Liga 1, arema fc, Persebaya Surabaya, Milomir Seslija