Nyaris Tiga Dekade Jadi Pelatih di Asia, Ini Yang Bikin Robert Bertahan

Berita Liga 1 Indonesia : Kiprah Robert Rene Alberts sebagai pelatih banyak dihabiskan di kawasan Asia. Sudah nyaris tiga dekade pria asal Belanda ini menghabiskan karir di Asia sejak dia pertama menjejakan kaki di Malaysia pada 1992.

Perjalanan panjang dilalui Robert sejak dirinya pertama dapat mandat menjadi pelatih di klub Swedia. Lalu dirinya disorokan tawaran menjadi pelatih Kedah FA. Setelah menjalin negosiasi dengan manajemen dan tertarik, Robert lalu mencicipi lingkup baru dalam karir sepakbolanya.

Ternyata dia menemukan banyak sisi menarik dari sepakbola di Asia terutama Malaysia. Manajemen begitu mendukung rencananya dan secara kualitas tidak jauh di bawah klub Eropa. Kedah FA yang diasuhnya pun punya materi pemain mumpuni.

"Ketika datang ke Malaysia, dan memulai karir pelatih bersama Kedah pada 1992, ini adalah awal dari sepakbola profesional di Asia Tenggara. Saya senang bisa menjadi bagian dari masa itu, antusiasmenya dan klub juga memiliki rencana bagus untuk masa depan," ujar Robert saat diwawancara.

"Mereka pun banyak menyiapkan dana dan merekrut banyak pemain asing yang bagus untuk Kedah. Saya mendapat keleluasaan untuk mendatangkan pemain asing yang bagus, di sana juga ada banyak pemain lokal yang bagus," jelasnya.

Semua pandangan negatif yang sempat bersemayam di otak Robert soal sepakbola Asia dihempaskan jauh-jauh. Justru eks punggawa Ajax Amsterdam ini jatuh cinta dengan kompetisi Benua Kuning. Apalagi saat itu posisi Malaysia di ranking FIFA masih bagus.

"Dari sana saya juga mulai belajar mengenai sepakbola di Asia Tenggara, mentalitasnya dan ternyata tidak buruk. Saya teringat pada tahun 1993-1994, Malaysia saat itu menempati posisi 78 di peringkat FIFA. Itu posisi yang tidak terlalu buruk," ujarnya.

Kedah juga dibawanya menjadi juara dan melakukan training camp di Amerika Serikat pada 1994. Manajemen mendukung keinginan Robert dan beberapa laga uji coba dilakukan melawan klub-klub profesional hingga universitas. Di sana Robert bersama Kedah menunjukan performa yang impresif karena sulit dikalahkan.

"Jadi secara kualitas, level Kedah cukup bagus saat itu. Lalu ketika kami pergi ke California, tim nasional Amerika sedang melakukan persiapan untuk Piala Dunia 1994 karena mereka tuan rumah. Kami datang dua bulan sebelum Piala Dunia dimulai, dan kami memainkan uji coba melawan Amerika yang sedang melakukan persiapan akhir," jelasnya.

"Kami sebagai klub memberikan perlawanan untuk timnas Amerika meski kalah 3-1. Tapi setelah pertandingan orang-orang datang kepada saya dan bertanya 'ini klub dari Malaysia?' dan mereka tidak pernah mendengar soal sepakbola di Malaysia. Jadi yang saya maksud, saat itu level dan standar klub Asia Tenggara itu cukup bagus," tukasnya.

Artikel Tag: robert rene alberts, Persib, Asia