Match Fixing Kebanyakan Dilakukan Oleh Klub Papan Tengah
Nasional – Kepala Polisi Republik Indonesia, Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyatakan bahwa Badan Reserse Kriminal Mabes Polri pernah menangani kasus pengaturan skor sepak bola Eropa, dan menangkap pelakunya di Indonesia.
Saat itu, Kepolisian Spanyol meminta bantuan Polri untuk menangkap pelaku pengaturan skor di Negeri Matador tersebut yang melarikan diri ke Indonesia. Karena itu, Badrodin yakin penyidik Bareskrim Polri bisa mengungkap mafia pengatur skor pertandingan sepak bola nasional, sekaligus menangkap pelakunya.
"Kita pernah bantu polisi Spanyol untuk menangkap pelaku pengaturan skor di Eropa. Ini kita sudah pernah kita tangkap dan kita serahkan ke polisi Spanyol," ujar Badrodin Haiti.
Kapolri juga menyatakan, bahwa kemungkinan terjadinya pengaturan skor pertandingan sepak bola biasanya berada pada klub papan menengah.
"Tim yang di tengah ini, menang atau kalah tidak ada pengaruh, biasanya pengaturan skor ada di situ," sambung orang nomor satu dalam Kepolisian Indonesia tersebut.
Berdasarkan informasi yang didapat pihak kepolisian, klub papan atas dan papan bawah bermain dengan sungguh-sungguh karena ingin juara, dan tidak ingin terdegradasi ke kompetisi level bawah.
"Informasi yang kita dapat, ada 20 klub dalam satu kompetisi. Ada lima klub teratas, lima klub terbawah. Biasanya mereka bermainnya sungguh-sungguh karena kan mau juara, yang dibawah juga begitu karena gak mau terdegradasi," pungkas Kapolri.
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/match-fixing-kebanyakan-dilakukan-oleh-klub-papan-tengah
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini