Manchester City Terancam Tak Boleh Belanja Pemain Di Dua Bursa Transfer Berikutnya

Berita Liga Inggris: Manchester City terancam tidak boleh membuat penandatanganan di dua bursa transfer berikutnya oleh FIFA karena dianggap telah melanggar aturan terkait perlindungan pemain muda dan kepemilikan pemain dari pihak ketiga.

Klub raksasa Premier League itu diketahui telah diselidiki oleh pihak Asosiasi Sepak Bola (FA) dan Premier League atas tuduhan terkait masalah transfer pemain muda dan aturan main keuangan yang adil (FPP), di mana masalah yang terakhir juga tengah diselidiki oleh badan sepak bola Eropa, UEFA. Dan penyelidikan tersebut bisa mengakibatkan City juga dilarang dari ajang Liga Champions.

Larangan transfer untuk jawara Liga Primer Inggris musim lalu itu akan datang kurang dari sebulan setelah Chelsea dijatuhi dengan sanksi yang sama atas 29 pelanggaran pada pasal 19 peraturan FIFA tentang transfer dan status pemain.

Klub asal London itu diketahui telah mengajukan banding terhadap hukuman tersebut tetapi mereka telah diberitahu oleh FIFA pada pekan lalu bahwa sanksi tidak akan dibekukan saat kasus sedang ditinjau, seperti yang diharapkan Chelsea.

FIFA sendiri tengah menyelidiki masalah transfer internasional yang dilakukan City selama beberapa tahun terakhir, di mana klub tersebut sudah dinyatakan melanggar aturan ketika mereka menandatangani Benjamin Garre dari Velez Sarsfield pada 2016 lalu, tepat setelah ulang tahun ke-16 gelandang asal Argentina tersebut.

Menurut laporan dari The Sun, FIFA yakin City telah melewati batas, dalam hal hubungan mereka dengan FC Nordsjaelland dan akademi sepak bola Right To Dream di Ghana yang juga dimiliki oleh presiden klub asal Denmark tersebut, Tom Vernon.

Tahun lalu, dua pemain akademi yakni pemain asal Sierra Leone, George Davies dan pemain asal Ghana, Dominic Oduro sempat mengatakan kepada surat kabar Denmark, Jyllands-Posten bahwa mereka telah menandatangani kontrak dengan City dan bermain dalam pertandingan di level pemuda sebelum mereka berusia 18 tahun.

Meski keduanya telah meninggalkan City, di mana Davies sekarang bermain di Latvia dan Oduro di Amerika Serikat, tetapi FIFA telah menyelidiki saat waktu mereka masih bersama klub Inggris tersebut. Dan penyelidikan itu kemudian diperluas pada tahun 2018 kemarin ketika sebuah surat kabar kedua asal Denmark, Politiken, menerbitkan sebuah cerita yang mengklaim kalau City memiliki kesepakatan rahasia dengan Vernon untuk membuat prospek menguntungkan dari Right to Dream.

Jika hal tersebut benar adanya, maka itu akan menjadi pelanggaran aturan yang mencegah kepemilikan pemain pihak ketiga, karena City bisa dikatakan memiliki pengaruh yang tidak semestinya terhadap pemain dari klub lain.

Sementara itu berkenaan dengan transfer pemain internasional berusia di bawah 18 tahun, hal tersebut hanya diperbolehkan terjadi dalam tiga kondisi, yakni orang tua sang pemain telah pindah ke negara baru dan itu bukan karena alasan sepakbola, lalu mereka dan pihak klub sama-sama berbasis di dekat perbatasan nasional terkait atau transfer itu terjadi di Wilayah Ekonomi Eropa dan pemain setidaknya berusia 16 tahun.

Seperti halnya Chelsea, trio klub raksasa Spanyol, Atletico Madrid, Barcelona dan Real Madrid telah dihukum karena merekrut pemain di bawah umur dari luar negeri di masa lalu. Real dapat mengurangi larangan mereka dengan naik banding ke Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga – jalan yang coba dilakukan Chelsea dan mungkin City juga akan coba lakukan. Namun baik Manchester City maupun FIFA tidak tersedia untuk komentar terkait masalah ini pada Kamis malam waktu setempat.

Artikel Tag: Manchester City, FIFA, larangan transfer pemain