Luka Jovic Harus Bayar Tebusan Agar Tidak Masuk Penjara

Berita Liga Spanyol: Penyerang Real Madrid, Luka Jovic sepakat untuk membayar denda. Hal itu dilakukan untuk menghindari penjara enam bulan setelah melanggar aturan pembatasan COVID-19 di Spanyol.

Pengadilan itu menyebutkan bahwa sang striker berusia 22 tahun diperintahkan membayar denda 3,5 juta dinar Serbia (Rp500 juta) dalam jangka waktu satu bulan demi menghindari penjara.

Real Madrid mengatakan kepada para pemain mereka untuk mengisolasi diri menyusul merebaknya virus pada bulan Maret. Tapi Jovic diduga telah melanggar karantina untuk melakukan perjalanan kembali untuk merayakan ulang tahun pacarnya.

Ada serangan balik yang diberikan dia karena mengisolasi tetapi pembicaraan tentang hukuman penjara enam bulan tampaknya prematur. Sebab, menurut laporan Cadena Cope, dia telah membayar denda atas pelanggarannya. Sebelumnya, Jovic juga sudah menyesali perbuatannya.

"Saya meminta pengampunan dari semua orang jika dalam beberapa cara saya telah menempatkan siapa pun dalam bahaya. Saya berharap bersama-sama kita semua bisa mengatasi ini. Serbia memiliki dukungan penuh saya, kami akan mengalahkan ini bersama-sama," kata Luka Jovic ketika itu.

Jovic mengalami kesulitan sejak memutuskan untuk pindah ke Madrid. Dia baru mencetak dua gol sejak bergabung dengan Madrid seharga 60 juta euro dari Eintracht Frankfurt pada 2019, Kesulitan yang dihadapi pemain depan ini makin parah ketika dia cedera kaki Mei lalu sehingga absen pada hampir seluruh laga Real menuju gelar La Liga.

Dia hanya dua kali diturunkan sebagai starter dalam delapan pertandingan Madrid dan tidak dimasukkan line-up sejak kalah 0-1 melawan Real Valladolid pada September. Dia terakhir kali menciptakan gol saat menang 4-1 melawan Osasuna Februari lalu.

Artikel Tag: Luka Jovic, Real Madrid