Liverpool Mengutuk 'Narasi Palsu' dari UEFA dan Prancis

Berita Liga Inggris: Dampak dari final Liga Champions hari Sabtu (28/05) terus berlanjut, setelah Spirit of Shankly, serikat pendukung Liverpool, mengutuk "narasi palsu" yang dibuat oleh UEFA setelah peristiwa pra-pertandingan yang kacau.

Sementara itu, Richard Bouigue, wakil walikota arondisemen ke-12 Paris, memuji para penggemar Liverpool atas perilaku mereka menjelang pertandingan, sambil menyerukan penyelidikan "serius dan menyeluruh" terhadap otoritas Prancis yang bertugas melindungi para penonton.

UEFA mengumumkan bahwa mereka akan menugaskan penyelidikan independen ke dalam peristiwa di luar Stade de France, di mana para penggemar terjebak dan menjadi sasaran serangan gas air mata dan semprotan merica dari polisi sebelum kick off, sebelum menderita serangan dan intimidasi di stadion dari geng lokal sesudah laga. 

Pada Selasa malam (31/05), Spirit of Shankly mengeluarkan pernyataan berjudul 'No More Lies', di mana mereka mengecam "tuduhan palsu yang memalukan" yang dibuat terhadap para pendukung, dan berjanji untuk terus bekerja untuk membuat mereka bertanggung jawab.

Pernyataan itu berbunyi: "Sejak UEFA menampilkan pesan di layar raksasa di dalam Stade de France pada hari Sabtu bahwa 'karena kedatangan penggemar yang terlambat, pertandingan ditunda', kami tahu apa yang terjadi. Narasi palsu telah dimulai.

"UEFA dan otoritas Prancis dengan cepat mengubah taktik untuk mengatakan sebenarnya itu karena para penggemar datang tanpa tiket. Badan sepak bola Eropa rupanya telah diberi informasi ini oleh media lokal dan menjalankannya. Tidak sedetik pun mereka berpikir untuk memeriksa validitasnya. 

"Bahkan sebelum pertandingan dimulai, pergeseran kesalahan sedang berlangsung. Dengan para pendukung menyaksikan apa yang terjadi, dan kekuatan media sosial, mereka dengan cepat terungkap. Jadi narasinya berubah menjadi pemalsuan tiket. Kebohongan memalukan lainnya.

"Kekacauan dan salah urus pada hari Sabtu adalah contoh utama kegagalan."

Artikel Tag: Liverpool, Prancis, UEFA