Kejutan! Saat di Sevilla, Samir Nasri Dibebaskan untuk Mabuk dan Pergi ke Klub Malam

Berita Sepak Bola: Samir Nasri mengungkapkan bahwa mantan pelatihnya di Sevilla, Jorge Sampaoli, membebaskannya untuk mabuk dan pergi ke klub malam asalkan dia tetap bisa bermain baik di lapangan.

Nasri dipinjamkan oleh Manchester City ke Sevilla selama satu musim pada 2016 setelah berkutat dengan cedera hamstring, dia memainkan hanya 13 pertandingan untuk The Sky Blues di semua kompetisi sepanjang musim 2015-16.

Mantan gelandang internasional Perancis itu menemukan kembali performa terbaiknya di Spanyol, membuat total 30 penampilan untuk Sevilla dengan mengemas tiga gol dan tiga assist. Namun, Nasri mengungkapkan hal tak terduga selama waktunya di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan.

Berbicara dalam sebuah wawancara di Instagram pada Senin (4/5), Nasri mengungkapkan bahwa dia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan pelatihnya saat itu Sampaoli. Nasri, yang kini memperkuat Anderlecht, bahkan diizinkan oleh untuk minum dan pergi ke klub malam sesuka hatinya.

"Saya memiliki hubungan pertemanan dengan Sampaoli, dia teman yang lebih dari sekadar pelatih," kata Nasri, dikutip dari Daily Mail. "Sampaoli sangat menyukai saya sehingga dia mengatakan, 'Datanglah ke tim kami, kamu bisa minum, pergi ke klub malam, lakukan apa yang kamu inginkan dan saya akan menutupi punggungmu. Yang saya minta adalah, Anda bermain dengan baik di lapangan pada akhir pekan.'

"Faktanya, saya tidak bisa bermain pada satu akhir pekan. Saya ingin pulang dan melihat keluarga saya, dan dia menawarkan untuk mengawasi rumah dan merawat anjing saya."

Pada Februari 2018, UEFA menjatuhkan sanksi larangan bermain selama 18 bulan kepada Nasri setelah ia melanggar aturan doping ketika berlibur di Los Angeles, Amerika Serikat pada 2017. Nasri mengaku sangat terpuruk saat itu, tetapi Sampaoli sekali lagi selalu mendukungnya.

Dia menambahkan: "Apa yang terjadi di Los Angeles telah merusak musim saya. Itu adalah suntikan vitamin yang sah dan saya punya resepnya, tetapi klinik menyuntik saya dengan jumlah yang lebih besar dari yang saya harapkan. Saya hancur karena saya pikir saya akan dilarang bermain selama dua tahun.

"Saya tidak ingin bermain lagi setelah itu. Saya bahkan menyuruh Sampaoli untuk meninggalkan saya, tetapi dia selalu ingin saya bermain. Saya kehilangan arah, saya cemas dan marah dengan segalanya. Saya tidak menunjukkannya di lapangan, tetapi sepak bola sudah berakhir untuk saya."

Artikel Tag: Samir Nasri, Jorge Sampaoli, Sevilla, Anderlecht