Juventus harus tahan agresivitas Napoli

Ligaolahraga - Badai cedera menghantam pasukan Massimiliano Allegri jelang pertemuan antara Juventus dengan Napoli di akhir pekan ini (13/2) pada laga yang digelar di Juventus Stadium yang mungkin menentukan siapa peraih Scudetto di musim ini.

Defender andalan Il Bianconeri, Giorgio Chiellini, dipastikan absen selama tiga pekan, demikian halnya dengan Mario Mandzukic dan Martin Caceres yang juga tak akan perkuat si hitam putih pada laga melawan Il Partenopei.

Meski dihantam oleh badai cedera, Allegri memiliki motivasi lebih lantaran hanya terpaut dua angka dengan sang pemuncak klasemen, Napoli, hal ini menyebabkan Juventus tak boleh membuang-buang kesempatan pertamanya untuk mengambil alih posisi pertama di musim ini.

Tentu saja Partenopei pun tahu betapa pentingnya laga ini, dengan agresifitas yang mereka miliki, mereka mampu menghadapi sang raksasa Turin dan memastikan Juventus sulit mengamankan tiga poin meski bermain di hadapan publik sendiri di hari Sabtu (13/2) nanti.

Ancaman terbesar: Gonzalo Higuain

Pemuncak daftar perolehan pencetak gol sementara dengan koleksi 24 gol dalam 24 pertandingan, Gonzalo Higuain, adalah ancaman terbesar untuk Juventus, terutama jika menimbang adanya krisis bek di skuad Il Bianconeri.

Tak hanya sang pemain asal Argentina sangat menentukan bagi timnya, dia juga jarang membuang kesempatan ketika ada peluang mencetak gol. Di Serie A, dia tercatat membukukan 58 tendangan tepat sasaran, lebih dari rekan setimnya di Napoli dan striker Juventus, Paulo Dybala, yang baru melakukan 27 sepakan tepat sasaran.

Sebagai respon dari ancaman ini, barisan pertahanan Juventus dapat melakukan salah satu dari dua hal ini, yakni: antara tetap dengan garis pertahanan tinggi dan tidak membiarkan pemain bernomor punggung 9 Partenopei atau tampil lebih dalam dan menolak memberikan ruang untuknya berkeliaran dilini pertahanan. Selain itu, Andrea Barzagli dan Leonardo Bonucci adalah faktor penting dalam hal ini.

Ancaman Kedua: Tekanan Tinggi

Napoli selalu bermain dengan memaksa para pemain lawannya tertekan dan memastikan mereka tetap menguasai bola. Memenangkan kembali penguasaan bola di setengah lapangan adalah kunci dari strategi mereka dan hal itu menjadikan mereka yang terbaik di Serie A. Napoli tercatat telah melakukan 414 mengambil alih bola, dengan Lazio dan Sassuolo di belakang mereka, masing-masing 386 dan 334.

Juve harus mewaspadai Allan yang secara fisik memungkinkannya merebut bola secara keras dari lawan dan mampu menciptakan beberapa umpan-umpan berbahaya ke lini serang.

Solusi yang dapat ditempuh oleh Juventus adalah Dybala dapat bermain lebih kedalam dan membantu menjemput bola kedepan. Alternatif lainnya adalah memecah tekanan dengan memainkannya bersama dengan Alvaro Morata yang dapat membantu meruntuhkan pertahanan Napoli bersama dengan Paul Pogba yang dapat kembali mendapatkan bola.

Ancaman Terakhir: Sayap Kiri

Meski Jose Callejon baru pulih dari cedera, namun sayap kiri Napoli tetap berbahaya lantaran masih ada Lorenzo Insigne yang dapat memainkan peran tersebut. Pemain berusia 24 tahun tersebut sejauh ini telah menciptakan 10 gol dan 10 assist, membuatnya sebagai kekuatan utama yang kreatif bagi Partenopei.

Insigne tak berbeda jauh dengan Callejon lantaran mereka beruda sama-sama suka menyulitkan para defender lawan melalui aksi-aksi individualnya. Terbukti dari catatan 34 kali melakukan dribble, terpaut lima kali dengan pemain asal Spanyol, Callejon.

Juve dapat menjawab ancaman dari Insigne dengan strategi bertahan yang lebih disiplin di sisi kanan. Formasi 3-5-2 dapat melakukan transisi ke formasi 4-4-2 selama fase defensif.

Artikel Tag: Massimiliano Allegri, Juventus, Napoli, Gonzalo Higuain, Allan, Lorenzo Insigne