Inilah Alasan Final Piala Presiden Menggunakan Sistem Home Away

Berita Piala Presiden: Laga final Piala Presiden 2019 dipastikan berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Khusus untuk 2019, partai final turnamen pramusim itu akan menggunakan sistem home away.

Anggota Steering Committee (SC) Piala Presiden 2019, Cahyadi Wanda membeberkan alasan dirobahnya sistem pertandingan final adalah untuk memberikan kesempatan lebih besar terhadap suporter dalam mendukung tim kebanggaannya.

Laga pamungkas sendiri direncanakan bakal dimaikan pada 9 dan 12 April mendatang. Perubahan format pun dilakukan bukan tanpa alasan dan pertimbangan yang jelas.

"Karena memang edisi sebelumnya selalu single match. Ketika memasuki fase ini (final), kami butuh penyegaran. Karena format home-away akan menghadirkan drama lebih," kata Cahyadi Wanda seperti dilansir laman resmi pssi.

Sampai sejauh ini, rekor penonton yang datang ke stadion untuk menyaksikan langsung bisa menembus angka 43.230 suporter. Angka itu tercatat ketika Persebaya Surabaya menjamu Tira Persikabo di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (29/3), pada salah satu pertandingan babak 8 besar Piala Presiden tahun ini.

"Semisal jika hanya main di Jakarta (satu tempat), kami tidak bisa mengakomodir seluruh suporter untuk datang. Tapi dengan format home-away, setiap tim yang bermain pasti dapat dukungan maksimal dari penonton. Untuk mengakomodir itu, home-away jadi format terbaik," ulasnya.

Sampai sejauh ini, empat tim yang masih sama-sama berpeluang untuk tampil di partai puncak adalah Arema FC, Kalteng Putra, Persebaya Surabaya, dan Madura United.

Untuk Arema FC memiliki peluang yang cukup besar untuk tampil di partai puncak, setelah pada leg pertama, Selasa (2/4) malam sukses menaklukkan Kalteng Putra dengan skor 3-0 di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Artikel Tag: Piala Presiden, arema fc, kalteng putra