Firman Utina Ingin Menangis Saat Dituduh Match-Fixing

Mantan Kapten Timnas ini merasa sakit hati kalo ada tuduhan pengaturan skor kepada dirinya dan skuad Merah-Putih pada AFF 2010 lalu.

Ligaolahraga.com – Firman Utina akhirnya turut angkat bicara mengenai isu pengaturan skor yang kini tengah melanda sepak bola Indonesia. Pemain Timnas Indonesia itu mengaku pernah merasa sakit hati saat mendapat tuduhan match fixing saat berseragam Merah-Putih pada ajang AFF Cup 2010 lalu.

Pada turnamen se-Asia Tenggara itu, Indonesia tampil sebagai  tuan rumah yang hanya sanggup menjadi runner-up pada akhir turnamen. Tuduhan pengaturan skor mencuat ketika Indonesia gagal di laga pamungkas, karena Timnas Garuda harus mengakui keunggulan Malaysia dalam dua laga yang menghasilkan aggregat 4-2 untuk Harimau Malaya.

Kala itu, Firman Utina menjadi andalan bagi pelatih Alfred Riedl di lini tengah Timnas Indonesia. Bahkan, saat dibekap cedera jelang partai semi-final kontra Filipina, Firman harus menunda operasinya agar terus membela Indonesia hingga Piala AFF usai.

"Pengalaman saya saat AFF 2010 dituduh pengaturan skor, yang di dalam (tim) itu mau nangis termasuk saya sendiri. Saya sampai batal naik meja operasi karena ingin selesaikan tugas dulu, dan hasilnya saya hanya dapat cacian, apa tidak sakit hati  seperti itu" kesal pemain Persib Bandung ini.

Isu pengaturan skor ini, kembali menerpa Timnas U-23 yang gagal dalam SEA Games 2015 lalu. Adanya isu pengaturan skor seperti itu,  cukup disayangkan oleh Firman. Menurutnya, skuad Garuda Muda sudah berjuang maksimal dan tetap harus diapresiasi. Playmaker kelahiran Manado itu juga berharap setiap isu yang mencuat dapat dipertanggungjawabkan.

"Saya sebagai pemain berjuang datang ke timnas dengan niat lillahi ta'ala tanpa embel-embel. Apa kalian pikir mereka yang datang membela timnas karena uang, enggak! Uang timnas itu tidak seberapa. Selesai main kalah dicaci, menang disanjung, kalah dicaci lagi," sambung mantan pemain Sriwijaya FC ini.

"Pengaturan skor siapa yang bikin itu tangkap orangnya. Siapa pemain yang terlibat cari dan tangkap pemainnya, dikasih tahu dan biarkan tim-tim tahu bahwa jangan ambil pemain seperti ini karena dia gak fair dan gak jujur. Seperti itu, bukan hanya teriak mafia tanpa bukti," pungkasnya.