Eriksson Menyesal Telah Meninggalkan Lazio

Berita Liga Italia: Sven-Goran Eriksson mengakui bahwa dia seharusnya tak meninggalkan Lazio untuk bekerja di Inggris, karena saat bersama Lazio lah dia merasa paling bahagia.

Eriksson berhasil memimpin Lazio menjuarai Serie A 20 tahun lalu, dengan selebrasi gila-gilaan di Stadio Olimpico. Dan saat bicara dengan Radio Radio di Italia, Eriksson mengungkapkan bahwa momen dia melatih Lazio adalah momen paling bahagia dalam karier profesionalnya.

“Saya masih tetap menjadi fans Lazio, dan mereka adalah tim terkuat yang pernah saya latih,’ kata Eriksson.

“Mereka mungkin adalah tim terbaik dunia saat itu. Kami memenangkan begitu banyak dalam 3.5 tahun, kami mungkin bisa menang lebih banyak lagi, tapi tak diragukan lagi bahwa itu adalah momen paling bahagia dalam pengalaman profesional saya.”

Sekarang Eriksson telah berusia 72 taun, pria asal Swedia itu meninggalkan Lazio pada januari 2000 untuk petualangan baru sebagai manajer di Inggris, yang berjalan sampai 2006. Langkah yang mungkin bukan langkah terbaik menurut Eriksson.

“Beberapa kali saya berpikir pada diri saya sendiri bahwa mungkin akan lebih baik jika saya bertahan di Lazio dan di Italia. Tapi saat datang sebuah tawaran dari tim Inggris, itu adalah (kesempatan) sekali seumur hidup. Saya pikir saya tak bisa mengatakan tidak dan akan menyesalinya sepanjang hidup saya jika saya menolaknya.

“Mungkin saya melakukan kesalahan, mungkin tidak, siapa tahu … terjadi seperti itu dan kita tak bisa merubahnya lagi sekarang.

“Serie A pada 1980 dan 1990 an adalah yang terbaik di dunia, yang paling sulit, yang paling menarik, semuanya. Saya mendapat tawaran dari Barcelona disaat yang sama saat saya datang ke Italia, tapi saya mengatakan tidak karena saya ingin bekerja di Serie A.”

Artikel Tag: Lazio, Italia, Sven-Goran Eriksson