Diimbangi Barito, PSIS Minta Wasit yang Memimpin Laga Dihukum

Berita Liga 1 Indonesia: Merasa dirugikan atas kepemimpinan wasit yang memimpin pertandingan pekan ke-6 Liga 1 Indonesia 2019 kontra Barito Putera yang berakhir dengan skor 0-0, manajemen PSIS Semarang secara resmi mengajukan surat protes kepada PSSI.

Dalam surat protes yang ditandatangani oleh Manajer PSIS Semarang Setyo Agung Nugroho tersebut, tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu merasa tidak puas atas keputusan wasit yang tak memberikan hadiah penalti kepada Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan pada saat saat terjadi insiden di dalam kotak penalti.

"Pelanggaran keras yang dilakukan oleh pemain Barito Putera kepada Komarodin di kotak penalti pada menit ke 90+2. Wasit tengah sudah menunjuk titk putih, tetapi asisten wasit I menganggap pelanggaran tersebut tidak terjadi di dalam kotak penalti. Sementara, jarak sudut pandang lebih dekat dengan asisten wasit I. Tentu, dengan keputusan asisten wasit I tersebut, sangat merugikan PSIS," bunyi surat tersebut seperti dilansir laman resmi PSIS Semarang.

Secara khusus protes tersebut menyoroti keputusan dua pengadil, yaitu wasit tengah Annas Apriliandi asal Jawa Barat dan asisten wasit I, Beni Andriko asal Sumatera Barat.

Melalui surat tersebut, PSIS Semarang meminta komite wasit menindaklanjuti dan mengistirahatkan kedua petugas tersebut karena telah memalukan PSSI dan membuat kontroversi yang semakin memperburuk citra PSSI di mata publik.

"Meminta komite wasit untuk bertindak menegakkan peraturan sesuai dengan Kode Disiplin PSSI dan Statuta PSSI dalam memberikan hukuman terhadap wasit tersebut."

Hasil imbang di markas sendiri memang cukup merugikan PSIS Semarang yang dengan tambahan satu poin hanya mampu naik ke peringkat enam dengan koleksi 8 poin. Di sisi lain, bagi Barito Putera, hasil imbang itu membuat mereka untuk sementara keluar dari dasar klasemen dan kini duduk di peringkat 17 dengan dua poin.

Artikel Tag: Liga 1, PSIS Semarang, Barito Putera