Claudio Marchisio, Akhir Kisah Pangeran Kecil bersama Nyonya Tua

Penulis: Dwi Ari
Selasa 29 Jan 2019, 16:00 WIB
Claudio Marchisio, Akhir Kisah Pangeran Kecil bersama Nyonya Tua

Perpisahan Claudio Marchisio

Ligaolahraga.com -

Berita Liga Italia: Kepergian Claudio Marchisio menjadi penanda berakhirnya sebuah era pemain Primavera di skuat utama Juventus. Ia memutuskan mengakhiri kontraknya dengan Sang Kekasih Italia setelah 25 tahun berseragam Putih Hitam. 

Senin (17/8/2018), Il Principino (Pangeran Kecil) mengumumkan keputusan mengejutkan itu dan menyampaikan perpisahan yang emosional. Mengutip pernyataan sang pemain, keputusan itu diambil demi kepentingan tim. Namun, manajemen Juventus ditengarai menjadi alasan di balik kepergian Marchi, meski ia berulang kali menegaskan ingin mengakhiri kariernya sebagai Bianconero. 

Bersama Sebastian Giovinco, Il Principino adalah produk binaan Nyonya Tua yang mampu memberikan warna di tim utama. 

The Atomic Ant - julukan Giovinco - memutuskan hengkang lebih dulu pada 2015 karena tersisih di era pelatih Antonio Conte. Toronto FC menjadi pelabuhan Seba karena tak ingin melawan mantan timnya itu di Serie A atau di Eropa. 

Marchisio - bahkan ketika dia belum memiliki klub anyar kala itu - menyusul jejak Seba meninggalkan klub satu-satunya yang pernah ia bela. Kini, pemain 33 tahun itu telah berseragam Zenit Saint Petersburg di Liga Rusia, mengutip alasan serupa seperti Giovinco yang tak ingin menghadapi Nyonya Tua. 

Ia memang telah tersisih dari skuat utama. Faktor cedera dan sulitnya menemukan kembali performa terbaik menjadi dalang bangku cadangan begitu akrab dengan dirinya.      

Dalam industri sepak bola Eropa modern, yang sangat menuntut dan serba instan, nyaris tak ada lagi pemain Primavera Juventus yang mampu berbicara banyak di tim utama layaknya Marchisio. 

Sempat menjadi andalan tim nasional Italia usai Piala Dunia 2006, Marchisio sejatinya memiliki segala atribut untuk menjadi pemain kelas dunia. Dia dianugerahi kecerdasan taktik, visi permainan yang apik dan akurasi umpan di atas rata-rata. Pelatih Massimiliano Allegri bahkan memuji pemain bernomor punggung 8 itu mampu menerjemahkan strategi dengan ciamik. 

Di era kepelatihan Conte, Marchisio menempati posisi gelandang box to box bersama Arturo Vidal dan Paul Pogba. Marchi juga fasih menempati posisi Andrea Pirlo sebagai gelandang metronom. Bahkan setelah kepergian Pirlo, Allegri memercayakan posisi itu kepadanya. 

Jose Mourinho pun tak luput melihat bakat Pangeran Kecil Juventus itu. Tawaran sempat dilayangkan untuk membawanya ke Old Trafford. Namun Marchi bergeming. Kesetiannya pada Nyonya Tua tak tergoyahkan. Pinangan dari sejumlah klub elite Eropa dengan gaji yang menggiurkan juga hanya menjadi angin lalu. 

Kini, di usia 32 tahun, Marchisio tak lagi dianggap bisa bersaing dengan nama-nama besar di lini tengah Juventus. Ia hanya menjadi pilihan kesekian setelah Miralem Pjanic, Blaise Matuidi, Emre Can dan Sami Khedira.   

Namun, Inilah sepak bola, suatu era bakal berlalu dan berganti yang baru. Addio Claudio... 

Artikel Tag: Claudio Marchisio, Juventus, Zenit

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/claudio-marchisio-akhir-kisah-pangeran-kecil-bersama-nyonya-tua
2019  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini