Cerita Dendam Kesumat Neymar pada Erling Braut Haaland

Penulis: Febrian Kusuma

Senin 13 Apr 2020, 08:00 WIB

Cerita Dendam Kesumat Neymar pada Erling Braut Haaland — Neymar Tirukan Selebrasi Haaland (TheSun)

Berita Liga Champions: Bek PSG asal Brasil, Marquinhos baru-baru ini mengungkapkan bahwa rekan setimnya, Neymar memiliki dendam yang cukup membara pada bomber belia Borussia Dortmund, Erling Braut Haaland saat kedua tim berjumpa di babak 16 besar Liga Champions Eropa.

Aturan Baru, Peluang Borussia Dortmund Berlaga di UCL Musim Depan Meningkat

PSG harus menjalani laga leg pertama babak 16 besar melawan Borussia Dortmund di Signal Iduna Park pada 18 Februari 2020 yang lalu. Saat itu Les Parisiens harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-1, melalui brace dari Haaland. Ketika membobol gawang PSG, Haaland tidak lupa untuk berselebrasi dengan cara meditasi di tengah lapangan.

Namun, para pemain PSG mulai terpancing emosi setelah Haaland memposting fotonya di Paris, Perancis sambil menuliskan caption: “Kota saya, bukan kotamu”. Para pemain PSG pun bertekad untuk balas dendam di laga leg kedua di Parc de Prince pada 11 Maret 2020, dalam sebuah pertandingan tanpa penonton karena semakin mewabahnya virus corona kala itu.

Benar saja, pada pertandingan leg kedua PSG berhasil mengalahkan Dortmund dengan skor 2-0 untuk memastikan kemenangan secara agregat 3-2 dan membuat mereka berhak lolos ke babak selanjutnya. Pada pertandingan itu Neymar membuka keunggulan PSG, dan langsung meniru selebrasi Haaland dengan melakukan gerakan meditasi di tengah lapangan.

Cerita menarik kemudian disampaikan oleh Marquinhos, ia mengungkapkan bahwa dirinya sudah memperingatkan Neymar untuk melakukan selebrasi serupa ketika pertandingan telah berakhir. Namun, Neymar yang sudah terpancing emosinya enggan menuruti perktaan Marquinhos.

“Dia suka itu. Neymar bukan hanya pemain sepak bola, dia tidak takut dan selalu menanggapi provokasi dari lawan,” kata Marquinhos saat wawancara dengan channel YouTube Desimpedidos.

“Setelah mencetak gol, saya bertanya kepadanya apakah dia telah menuntaskan dendamnya. Dia memperingatkan saya, dan kemudian saya mengatakan kepadanya untuk menunggu sampai akhir pertandingan (untuk menirukan selebrasi Haaland), tetapi dia mengatakan kepada saya untuk segera meninggalkannya dan tidak menghentikannya,” pungkasnya.