Buruknya Komunikasi Frank Lampard Bikin Ruang Ganti Chelsea Jadi 'Tegang'

Berita Liga Inggris: Frank Lampard dikabarkan “kehilangan ruang ganti” di Chelsea pada pekan-pekan terakhirnya sebagai manajer, yang sebagian besarnya akibat kurangnya komunikasi dengan sejumlah pemain di skuatnya.

Lampard dipecat sebagai bos The Blues pada Senin (25/1) setelah 18 bertugas di Stamford Bridge, dengan kemenangan putaran keempat Piala FA atas Luton Town sehari sebelumnya tampaknya tak cukup untuk mempertahankan posisinya.

Hanya dua kemenangan dalam delapan laga terakhirnya di Premier League telah membuat Lampard kehilangan pekerjaannya, dengan tim London kini duduk di peringkat kesembilan meskipun menghabiskan lebih dari 200 juta pounds (Rp3,7 triliun) di bursa transfer musim panas.

Kegagalan untuk mendapatkan yang terbaik dari rekrutan besar mereka seperti Timo Werner dan Kai Havertz menjadi tanda hitam bagi Frank Lampard. Keduanya belum benar-benar menghasilkan penampilan terbaik mereka secara konsisten sejak tiba di Inggris.

The Athleticmengabarkan bahwa ada juga masalah di dalam skuat yang kemudian menimbulkan ketidaknyamanan di kamp Chelsea dalam beberapa pekan terakhir.

Lampard dituduh tidak berkomunikasi dengan pemain di skuatnya, selain dengan yang akrab dengannya, dan bahkan kemudian di digambarkan memiliki “jarak” dengan mereka.

Seorang sumber mengatakan kepada Athletic, “Masalahnya adalah, manajer tidak berbicara dengan para pemain - hanya yang dia suka saja.”

"Saya tahu pemain yang tidak berada di tim yang tidak mendengar kabar darinya selama berbulan-bulan. Itu sangat membuat frustrasi seorang pemain karena Anda tidak tahu apa yang harus Anda lakukan untuk menjadi lebih baik, apa yang dipikirkan manajer. Ini gila.”

Sikap ini, bersama dengan hasil yang buruk, sering mengkritik pemain di media dan kerap mengubah starting XI-nya telah menyebabkan ketegangan yang cukup tinggi di skuat The Blues.

Artikel Tag: Frank Lampard, Chelsea