Benatia Muak dengan Dunia Sepak Bola Setelah Mimpi Juventus Dihancurkan Wasit

Berita Liga Champions: Medhi Benatia menyerang Michael Oliver karena menghancurkan mimpi Juventus di Liga Champions dengan keputusan penalti yang kontroversial, dengan sang pemain tim nasional Maroko menjelaskan diri sudah semakin muak dengan dunia sepak bola.

Di pengujung masa injury time pada leg kedua babak perempatfinal kontra Real Madrid di hari Rabu (11/4) lalu, sang defender berusia 30 tahun ini dianggap melanggar Lucas Vazquez karena mendorong sang gelandang serang. Oliver kemudian menunjuk titik putih yang menyulut kemarahan para pemain Juve termasuk Gianluigi Buffon hingga sang penjaga gawang harus dikartu merah.

Benatia bersikeras menyatakan bahwa dia tidak melakukan kesalahan karena berhasil menyentuh bola dan menyalahkan mereka yang bertanggung jawab soal dunia sepak bola untuk membawa keadilan dalam hal ini.

"Saya sudah melihat laga pertandingannya, saya melihat lagi di televisi, Anda tidak bisa memutuskan bahwa itu pelanggaran karena aksi seperti ini," ucap Benatia kepada Bein Sport France. "Ketika Anda mengerahkan usaha yang sangat besar, melawan tim besar seperti ini, wasit tidak boleh menghadiahkan penalti seperti itu di menit ke-93 karena sejujurnya laga ini seharusnya berakhir lewat perpanjangan waktu."

"Saya bangga atas tim saya, namun saya semakin muak dengan dunia sepak bola. Yang saya katakan mungkin kasar namun ketika Anda mengerahkan kemampuan yang sangat besar seperti ini sepanjang pertandingan maka wasit tidak boleh memberikan penalti pada menit ke-93 dan menghancurkan impian begitu saja. Ada pekerjaan yang dilakukan di balik ini semua."

"Jika saya melakukan pelanggaran maka saya akan berkata jujur bahwa saya menyentuhnya sebab jika tidak dia akan mencetak gol ke gawang kosong, namun bukan itu yang terjadi. Saya mengerahkan segalanya untuk tidak menyentuhnya namun pada akhirnya, sepak bola adalah olahraga yang sangat membutuhkan kontak. Jadi memang mungkin paha kanan saya menyentuhnya namun saya tidak bermaksud menjatuhkannya atau apapun. Itu buruk, sangat buruk, kami sangat muak namun itulah kehidupan, itulah sepak bola."

Artikel Tag: Medhi Benatia, Juventus, liga champions, Real Madrid, Michael Oliver