Bek Inggris ini Ingin Segera Pensiun Gara-Gara Aksi Rasis Suporter

Berita Liga Inggris: Bek timnas Inggris dan Tottenham Hotspur, Danny Rose, mengaku ingin segera pensiun dari dunia sepakbola karena geram dengan aksi rasisme suporter.

Bek berusia 28 tahun ini mendapat serangan rasisme pekan lalu saat tampil membela Inggris melawan Montenegro di kualifikasi Piala Eropa.

"Saya sudah muak," ujar Rose kepada The Mirror.

"Saya sudah tidak sabar ingin mengakhiri karir sebagai pemain sepakbola dan beralih sebagai orang di balik layar olahraga ini."

Rose juga menambahkan: "Inilah yang saya rasakan sekarang. Saya punya lima sampai enam tahun lagi sebagai pesepakbola dan ingin menikmatinya sebisa mungkin. Terlalu banyak intrik politik di sepakbola dan jujur saya ingin segera pensiun."

Untuk menggarisbawahi rasa frustrasinya terhadap aksi melawan rasisme, Rose membandingkan bagaimana pelatihnya di Tottenham, Mauricio Pochettino, harus mendapat larangan mendampingi tim selama dua laga akibat terlibat konfrontasi dengan wasit Mike Dean di laga antara Spurs dengan Burnley pada Februari lalu.

"Bisa Anda lihat bagaimana pelatih saya harus dihukum dua laga hanya karena terlibat konfrontasi dengan Mike Dean," ujar Rose.

"Namun suatu negara hanya mendapatkan hukuman denda akibat ulah rasis suporter. Ini lelucon menurut saya."

Pada awal pekan ini, pemain muda Juventus, Moise Kean, juga mendapat serangan rasisme dari para suporter Cagliari. Rekan setim Kean, Leonardo Bonucci, malah menyatakan bahwa sebagian dari serangan rasisme tersebut akibat ulah dari Kean sendiri.

Rekan setim Rose di timnas Inggris, Raheem Sterling, sebelumnya juga menyatakan bahwa kesabarannya menghadapi aksi rasisme sudah habis.

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menyatakan bahwa dirinya akan meminta kepada para wasit untuk lebih berani dan tidak segan untuk menghentikan jalannya pertandingan apabila ada aksi rasisme dari para suporter.

Artikel Tag: Danny Rose, Inggris, Tottenham