Asprov PSSI Kompak Tolak KLB Kemenpora

Ligaolahraga.com – Sebanyak 31 Asosiasi Provinsi PSSI menggelar pertemuan di Kantor Pusat PSSI, Senayan, Jakarta, pada Selasa (15/9) kemarin. Seluruh Asprov akhirnya sepakat, untuk terus mendukung PSSI sebagai federasi tertinggi sepak bola Indonesia, dan dengan tegas menolak adanya wacana Kongres Luar Biasa oleh Kemenpora.

Asprov menyatakan tetap solid berinduk dibawah naungan PSSI, dengan kepengurusan periode 2015-2019, yang terpilih lewat KLB di Surabaya, 18 April 2015. Dalam pertemuan kemarin, Asprov dan PSSI juga telah membahas teknis penyelenggaran kualifikasi Pekan Olahraga Nasional 2016, Liga Nusantara, dan futsal.

Sekretaris Asprov NTT, Lambertus, menyatakan bahwa Asprov masih memiliki wewenang di daerah, dan tetap mendukung keberadaan PSSI.

"Kami menolak wacana KLB yang ingin diselenggarakan pihak diluar organisasi ini, kami akan tetap menjaga gerakan, dan tetap solid," ujar Lambertus, seperti yang dilansir laman resmi PSSI.

"Saya pikir KLB itu bukan solusi. Sampai kapan pun federasi baru yang akan dibentuk tidak mungkin diterima FIFA. Itu angan-angan dan tidak mungkin. Posisi Indonesia memang digantung, tapi pengurus PSSI masih diakui," tambah Rocky Bebena, Sekretaris Asprov Papua.

"Dengan adanya surat dari Kemenpora ini, kami menegaskan bahwa kami tetap mendukung pada PSSI, dan tetap mengakui kepengurusan saat ini. Ditambah pihak KONI pun masih mengakui bahwa federasi sepak bola saat ini adalah PSSI, jadi kami tetap solid," tegas Indra Armendaris, Ketua Asprov Jambi.

Sementara itu, Sekretaris Asprov Nangroe Aceh Darusallam, Chaidir TM, berharap kepada Menpora, Imam Nahrawi, agar tidak berkeras diri. Dirinya berharap Menpora untuk segera mencabut surat keputusan pembekuan PSSI, sehingga sepak bola Indonesia bisa bergulir kembali.

"Kami tidak terpengaruh dengan kemelut dari Menpora. Aceh tetap bersemangat setelah selesai konflik. Di Aceh tidak ada hiburan lain selain sepak bola. Sepak bola adalah idola. Kalau Menpora keras akan berbahaya karena berpotensi terjadi perpecahan bangsa. Apabila Menpora masih bersikap begitu, kami akan pilih cara lain."tegas Chaidir TM.