Tai Tzu Ying Bicara Tentang Persaingan Ketat Tunggal Putri di Olimpiade Tokyo 2020

Berita Badminton : Bintang bulu tangkis asal Taiwan, Tai Tzu Ying mengalahkan PV Sindhu di final Asian Games 2018 dan memperkuat dominasinya atas pemain India itu. Tetapi ketika Sindhu mengalahkannya di Kejuaraan Dunia tahun lalu, Dia tampaknya bisa memecahkan teka-teki akan kekuatan rivalnya itu untuk pemain seperti Sindhu dan Saina Nehwal.

Jangan lupa, bahwa Sindhu juga mengalahkan Tzu Ying di Olimpiade Rio 2016, namun pemain andalan Taiwan itu juga meningkatkan permainannya dalam beberapa tahun setelah itu, termasuk memecahkan rekor dunia dengan kemenangan beruntun di 31 pertandingan.

Tzu Ying telah kehilangan statusnya di peringkat 1 dunia, sementara Sindhu menurun ke posisi 6 dunia dan Saina merosot ke peringkat 16 besar dunia. Peningkatan signifikan justru diraih oleh tunggal putri asal Korea Selatan, An Se Young.

Dalam waktu kurang dari enam bulan, ketika para pemain diatas bergabung dengan para pemain top lainnya seperti Chen Yufei asal China, Carolina Marin asal Spanyol, Ratchanock Intanon asal Thailand di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, tempat berlangsungnya Olimpiade 2020, tidak ada yang bisa memprediksi persaingan tunggal putri di sana.

"Ini sangat terbuka, permainan bagi siapapun," kata Tzu Ying, yang bermain untuk Belanguru Raptors di PBL musim ini, dikutip dari Times of India.

"Tunggal putri sangat kompetitif saat ini, jelas ada Sindhu, ada Marin, ada Chen Yufei, He Bing Jiao, Ratchanock Intanon. Semua pemain mampu memenangkan emas Olimpiade," tambah pemain berusia 25 tahun itu.

Para pemain top dunia saat ini tengah persiapan untuk dua turnamen beruntun pada awal bulan Maret di German Open dan All England 2020.

Artikel Tag: Tai Tzu Ying, PV Sindhu, saina nehwal, olimpiade tokyo 2020