Kemenangan Atas Tai Tzu Ying Jadi Titik Balik An Se Young ke Olimpiade

Berita Badminton : An Se Young, pebulutangkis putri peringkat 8 dunia asal Korea Selatan, mengatakan meski tidak mendambakan lebih untuk meraih medali, tapi meraih tiket ke Olimpiade dan peringkat dunia yang lebih baik menyebabkan dia memiliki harapan yang lebih tinggi dari orang-orang di sekitarnya.

“Saat ini saya mengincar medali yang tinggi. Meskipun ini adalah Olimpiade pertama saya. Saya tahu tidak baik menjadi serakah, tapi saya hanya harus melakukan yang terbaik di setiap pertandingan,” kata pemain ajaib berusia 19 tahun itu.

Pada tahun 2019 yang memulai kualifikasi Olimpiade Tokyo, An Se Young mulai berkompetisi sebagai pemain mendekati peringkat 100 dunia, tetapi pada akhir tahun, Dia melesat ke 10 besar dunia.

“Pada awal kompetisi kualifikasi Olimpiade, Saya nomor 99 dunia, saya hanya berharap untuk pergi ke Olimpiade, tapi saya tahu peluang saya tipis. dengan usia yang sangat muda dan peringkat yang sangat rendah, tapi saya selalu bersaing dengan pemain berperingkat lebih tinggi. Di setiap turnamen yang saya mainkan Saya hanya ingin belajar sebanyak yang saya bisa.”

An Se Young memulai program kualifikasi Tokyo 2020 dengan memenangkan New Zealand Open 2019, dan dia mengatakan "titik balik" adalah yang paling penting dalam hidupnya saat di Piala Sudirman ketika dia mengalahkan pemain nomor satu dunia asal Taiwan, Tai Tzu Ying.

“Saya pikir momen itu adalah titik balik bagi saya. Saya harus menjaga momentum ini untuk membawa peringkat saya ke level yang lebih tinggi," ungkapnya.

Untuk tahun ini, An Se Young baru berlaga di tiga ajang Asian Leg di Thailand dan mencapai semi final dari ketiganya dengan kemenangan atas Ratchanok Inthanon, Carolina Marin dan Michelle Li. Ia mengaku penampilannya kurang memuaskan karena tidak bisa masuk final sama sekali.

“Wabah Covid-19 telah mencegah banyak kompetisi terjadi, jadi saya sangat siap untuk Asian Leg, saya berharap bisa mencapai final setidaknya di salah satu dari tiga turnamen, tapi itu tidak bisa dilakukan. Saya merasa kecewa dengan diri saya sendiri dan masih menyesali penampilan saya.”

An Se Young memandang ketiga event di Thailand sebagai turnamen terakhir sebelum Olimpiade. Meski belum ada atlet dari China dan Jepang yang bertanding. Tapi saya pikir dia punya pengalaman yang bagus karena ada banyak atlet kelas dunia untuk bersaing dan setelah berakhirnya kompetisi di Thailand Dia belum turun ke lapangan.

“Saya akan menggambarkan diri saya sebagai tidak sempurna. Perjalanan saya masih panjang dan bersaing dengan pemain lain. Saya harus belajar bagaimana mengendalikan emosi saya dengan lebih baik, menang dan kalah. Saya tahu akan ada momen baik dan buruk di lapangan dan saya harus bekerja lebih keras untuk membuat diri saya lebih sempurna,” An Seyoung menyimpulkan.

Artikel Tag: An Se Young, Tai Tzu Ying, olimpiade tokyo 2020