Hendrawan Desak Lee Zii Jia Tampilkan Kemampuan Terbaik di Olimpiade Tokyo

Berita Badminton : Pelatih kepala tunggal putra tim nasional Malaysia, Hendrawan menghadapi tantangan terbesarnya tahun ini mengeluarkan yang terbaik dari Lee Zii Jia di Olimpiade Tokyo bulan depan.

Sejak merebaknya pandemi Covid-19 tahun lalu, Hendrawan mengaku tidak mudah menjaga semangat anak asuhnya, terutama juara All England Zii Jia.

Berbicara kepada Timesport kemarin, orang Indonesia mengatakan pelatihan berbasis karantina saat ini bisa menjadi keuntungan atau kerugian bagi Lee Zii Jia yang berusia 23 tahun.

“Sebenarnya ini adalah tantangan besar. Bukan hanya untuk staf pelatih tetapi juga para pemain yang menuju Olimpiade," kata Hendrawan mengawali.

“Jika Anda melihat Zii Jia, dia memulai musim ini dengan sangat buruk di Thailand. Departemen tunggal putra berada di bawah banyak tekanan. Untungnya, Zii Jia menyadari ini dengan cepat dan melakukannya dengan baik di Eropa," ungkapnya.

"Dia juga memenangkan All England, yang merupakan pendorong moral yang besar untuk dia menuju ke Olimpiade," Hendrawan menjelaskan.

Mantan juara dunia asal Indonesia itu, bagaimanapun, menunjukkan bahwa Zii Jia tidak sepenuhnya keluar dari tekanan.

Pada April lalu, Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM) di Bukit Kiara dilanda serentetan kasus positif Covid-19, memaksa para pemain nasional harus dikarantina, meski sudah berada di lingkungan bubble.

Ini melemparkan tekanan dalam pekerjaan untuk sebagian besar pelatih, yang berpacu dengan waktu untuk menyiapkan pemain mereka untuk acara olahraga terbesar di dunia bulan depan.

“Jika kita bisa mengeluarkan yang terbaik dari Lee Zii Jia, dia bisa menandingi salah satu yang terbaik di dunia. Tapi jika kita gagal, maka dia mungkin akan kesulitan untuk melawan lawan yang berperingkat lebih rendah," katanya .

“Masalahnya, kami masih berada di tengah pandemi global. ABM memiliki klaster sendiri pada bulan April dan ini mengganggu program pelatihan kami."

"Apa yang bisa saya katakan adalah bahwa Zii Jia telah berlatih sangat keras. Dengan lebih sedikit turnamen untuk bersaing, kami lebih fokus untuk meningkatkan permainan dan strateginya secara keseluruhan. Ini adalah salah satu hal positif yang dapat saya bagikan sekarang," tambah Hendrawan, yang sangat penting dalam memimpin mantan peringkat 1 Dunia, Lee Chong Wei ke final Olimpiade ketiganya di Rio de Janeiro.

Meski mengawali musim dengan buruk, Lee Zii Jia saat ini berada di peringkat 8 Dunia, dan telah mengalahkan pemain peringkat 1 dunia, Kento Momota dari Jepang dan Juara Dunia 2017 Victor Axelsen dari Denmark tahun ini.

Artikel Tag: Lee Zii Jia, hendrawan, olimpiade tokyo 2020