Eng Hian Tidak Butuh Permainan Cantik, yang Penting Juara

Berita Badminton: Teguran Keras diungkapkan oleh pelatih kepala ganda putra PP PBSI, Eng Hian, yang geram dengan inkonsistensi pemain ganda putri pada musim ini.

Bagaimana tidak, dari tiga pasangan yang diprioritaskan untuk bisa meraih tiket ke Olimpiade, hanya pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang cukup konsisten penampilannya. Pun begitu pasangan peringkat 5 dunia itu sementara hanya mampu meraih satu gelar di India Open 2019 lalu.

Salah satu momen yang membuat Eng Hian marah adalah saat Greysia Polii/Apriyani Rahayu dalam posisi menguntungkan untuk mengklaim kemenangan menghadapi pasangan Korea Selatan, Chang Ye Na/Kim Hye Rin.

Dalam laga itu, Greysia/Apriyani sebetulnya punya peluang besar untuk memenangi pertandingan saat unggul match point 20-18 di game kedua. Pada game ketiga, mereka juga sudah unggul jauh 16-7. Akan tetapi kesalahan demi kesalahan dilakukan Greysia/Apriyani dan membuat mereka bermain dalam tekanan.

"Penyakit mereka itu show off di lapangan. Atlet di lapangan itu yang dibutuhkan kemenangan, bukan durasi, keindahan atau perfomance. Kamu mau main jelek yang penting menang, daripada sekarang main bagus tapi kalah. Lebih baik main busuk. Sama main 15 menit, ya selesaikan 15 menit, bukan memperpanjang durasi kecuali entertaiment yang dihitung dari durasi boleh," kata Eng Hian dilansir DetikSport (9/8).

Dua pasangan lainnya yang juga mendapat sentilan keras dari Eng Hian adalah Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris yang terus menurun penampilannya pada musim ini. Jika tahun lalu Rizki/Della cukup konsisten di peringkat 10 besar dunia, kini mereka harus rela turun ke posisi 19 dunia pada pekan ini dan gagal melangkah dari babak kedua di tiga turnamen terakhir. 

Dan yang terakhir adalah pasangan Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto yang masih menunjukkan banyak kekurangan tampil di turnamen level Super 500, 750 dan 1000.

Artikel Tag: eng hian, Greysia Polii, apriyani rahayu, PBSI