Dua Pebulutangkis Malaysia Akan Ajukan Banding ke CAS

Berita Badminton : Salah satu sumber internal BWF mengatakan bahwa dua pebulutangkis Malaysia yang terlibat dalam pengaturan pertandingan, akan membawa kasus mereka ke Pengadilan Arbitrasi Olahraga Internasional (CAS), jika putusan oleh Federasi Badminton Dunia (BWF) tidak menguntungkan mereka.

Sumber tersebut mengatakan bahwa sebuah pernyataan resmi mengenai kasus ini akan dirilis pada minggu ini dan kemungkinan besar akan sangat merugikan kedua pemain yang terlibat.

Berdasarkan peraturan BWF, pemain bisa dilarang seumur hidup jika dinyatakan bersalah melakukan pengaturan pertandingan.

"Dari apa yang saya dengar, kedua pemain tersebut akan menentang keputusan BWF ke CAS (di Lausanne)," kata seorang sumber.

"Keduanya menjaga profil mereka agar tidak tercoreng dengan harapan menghasilkan putusan yang positif ... Anda tidak dapat melihat atau mendengar mereka berbicara dengan seseorang tentang apapun," tambah sumber tersebut.

Kedua pemain tersebut mendapat enam tuduhan pengaturan pertandingan di enam turnamen antara tahun 2013 hingga 2016, setelah sebuah laporan diajukan ke BWF oleh pemain asal Eropa pada tahun 2016 lalu.

BWF kemudian menunjuk panel independen yang terdiri dari tiga orang, yang mengadakan sidang selama dua hari di Singapura beberapa waktu lalu.

Federasi Badminton Dunia sejauh ini belum secara resmi merilis nama dua pemain yang dipanggil untuk sidang tersebut.

Namun, mantan juara dunia junior (2011) Zulfadli Zulkiffli dan mantan tim Thomas 2010, Tan Chun Seang terlihat menghadiri persidangan tersebut.

"Itu tidak terlihat bagus untuk mereka, saya yakin BWF akan melarang keduanya bermain," tambah sumber tersebut.

Mengenai apakah BWF akan mengadakan sebuah konferensi pers, sumber tersebut mengatakan bahwa kemungkinan besar itu tidak akan dilakukan.

"Saya rasa tidak, mereka mungkin akan memasang pengumuman resmi di situs mereka," pungkasnya.

Artikel Tag: BWF, badminton, bam, Match Fixing