Begini Cerita Gregoria Selama Karantina di Pelatnas

Berita Badminton: Gregoria Mariska Tunjung adalah salah satu atlet yang tengah menjalani isolasi mandiri di Pelatnas Cipayung pasca kembali dari kejuaraan bergengsi All England World Tour Super 1000 pada pertengahan Maret lalu.

Demi menjaga keselamatan dan kesehatan para pemain, PP PBSI memutuskan untuk mengisolasi seluruh pemain di asrama Pelatnas dengan pengawasan ketat dari tim dokter PBSI.

Dengan segala keterbatasan di asrama, mantan juara dunia junior, Gregoria mengakui bahwa rasa jenuh kadang menghampirinya. Terlebih tahun ini, ia juga tak bisa merayakan perayaan Paskah bersama keluarga seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Sebetulnya yang lalu-lalu juga nggak bisa ngerayain Paskah karena ada pertandingan. Kali ini nggak ada pertandingan, tapi tetap nggak bisa Paskah bareng keluarga. Kondisi begini bikin kangen sama orang-orang terdekat," ujar Gregoria, sebagaimana yang dikutip dari situs resmi PBSI.

Wabah pandemi virus corona atau Covid-19 yang semakin meluas membuat Gregoria merasa khawatir akan keselamatan keluarganya di Kota kelahirannya Wonogiri. Untuk itu, ia tetap berkomunikasi dengan orang tuanya secara intens dan mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan, serta mengindari kerumunan.

"Ada rasa khawatir sama orang tua, mereka kan anaknya cuma satu, saya aja, nggak ada lagi yang jagain, apalagi mereka tinggal di daerah dan jauh dari saya. Jadi sekarang lebih sering komunikasi dan memantau kondisi mereka," beber Gregoria.

Saat ini, para pemain hanya melakukan aktivitas pelatihan terbatas dalam porsi 40 hingga 50 persen demi menjaga kebugaran. Namun, setelah Lebaran Idul Fitri atau sekitar awal bulan Juni, Anthony Sinisuka Ginting dan kolega diharapkan akan langsung menjalani pelatihan secara penuh, karena diperkirakan Federasi Badminton Dunia (BWF) akan mulai menggelar kompetisi pada bulan Agustus mendatang.

Artikel Tag: Gregoria Mariska Tunjung, PBSI, pelatnas cipayung, Pandemi Covid-19