BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 Sedot Animo Masyarakat

Turnamen BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 resmi dibuka pada hari Selasa (02/06) ingin menyaksikan kemarin. Ternyata banyak orang yang ingin menyaksikan pertandingan yang dilangsungkan di Istora Senayan tersebut. Sayangnya, banyak dari mereka yang harus gigit jari karena tidak dapat membeli tiket pertandingan tersebut lantaran tiket untuk semua kelas sudah terjual habis.

Bahkan menurut petugas loket, Sofyan Bachtiar, antrean pembeli sudah mengular sebelum loket dibuka dan juga kelas VIP saja juga sudah ditutup awal atau pukul 08.00 WIB lantaran tiket habis sejak loketnya dibuka pada pukul 06.00 WIB.

Tidak hanya itu saja, dikarenakan animo masyarakat yang ingin menyaksikan gelaran BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 membludak, membuat panitia penyelenggara harus melakukan penambahan sebanyak 3 kali dan juga langsung sol out hanya dalam waktu singkat.

Selain di loket resmi, pembelian tiket masuk BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 ini juga dapat dilakukan secara online karena pihak panitia juga sudah melakukan kerja sama dengan Bibli.com selaku situs resmi Indonesia Open dan semua tiket yang disediakan habis terjual bahkan sebelum batas penutupan pembelian yaitu tanggal 04 Juni 2015 mendatang.

“Sampai saat ini, hanya ada 5 negara yang bisa menggelar Super Series dan salah satunya adalah indonesia. Di pergelaran ini, para penonton dapat melihat penampilan pebulutangkis tingkat dunia tanpa harus pergi ke luar negeri. Indonesia yang sedang mendapatkan sorotan dunia karena kisruh dalam lingkup sepakbolanya, dapat kembali harum namanya dengan digelarnya BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 ini,” ujar ketua panitia pelaksana event, Anton Subowo.

Di BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 selain memperebutkan hadiah sebesar USD 800 ribu, juga dapat digunakan sebagai penambahn rank point setiap pebulutangkis.

Di hari kedua ini, Indonesia masih mendominasi setiap kelas yang disediakan. Walaupun berlaku sebagai tuan rumah, namun para pebulutangkis Tanah Air tidak mau meremehkan kekuatan setiap lawan yang mereka hadapi.