Kanal

Usai Wimbledon, Nenek Emma Raducanu Pernah Minta Hal Mengejutkan Ini

Penulis: Dian Megane
18 Sep 2021, 21:24 WIB

Emma Raducanu tampil sensasional di US Open 2021

Berita Tenis: Secara tidak terduga, kemenangan US Open petenis berusia 18 tahun, Emma Raducanu pada musim 2021 telah membawanya menjadi seorang bintang.

Petenis berkebangsaan Inggris mematahkan sejumlah rekor pada pekan lalu di US Open dengan menjadi qualifier pertama yang memenangkan gelar Grand Slam.

Akan tetapi, petenis peringkat 23 dunia bukan untuk kali ini saja menjadi pusat perhatian. Ia membuat dunia tenis mengenalnya di Wimbledon musim ini setelah ia menjadi petenis di luar 300 besar dan menerima wildcard, tetapi berhasil melaju ke babak keempat.

Petenis berusia 18 tahun pada akhirnya terpaksa memutuskan untuk mengundurkan diri di pertengahan pertandingan melawan Ajla Tomljanovic setelah kesulitan bernafas dan merasa pusing. Hal tersebut membuat orang-orang menduganya kemunduran tersebut karena merasa tegang, sementara orang lain melabelinya sebagai sebuah keberuntungan.

Namun, nenek petenis berkebangsaan Inggris, Niculina Raducanu dengan serius mengkhawatirkan kesehatan cucunya. Berbicara kepada Daily Mail, Niculina mengungkapkan bahwa ia menyarankan orang tua cucunya pada saat itu agar sang cucu berhenti dari tenis.

“Saya bertanya kepada orang tuanya apakah ia seharusnya berhenti dari tenis,” aku Niculina. “Karena bagaimana jika ada sesuatu yang terjadi kepada Emma? Kesehatannya lebih penting daripada kekayaan dan ketenaran.”

Niculina juga menyatakan bahwa lapangan utama Wimbledon yang atapnya ditutup berpegaruh terhadap masalah pernafasan dan rasa pusing yang dialami petenis berusia 18 tahun.

“Lapangan ketika ia bertanding pada hari itu ditutup atapnya, karena hujan turun dan ia merasa ia tidak bisa bernafas,” tambah Niculina.

Ketika ditanya bagaimana perasaannya tentang pencapaian sang cucu di Grand Slam, Niculina yang telah berusia 88 tahun menyatakan bahwa ia bangga terhadap cucu perempuannya sebelum mengungkapkan bahwa sang cucu selalu menjadi seorang pejuang.

“Tentu, saya sangat bangga terhadapnya. Tetapi saya tidak pernah memberi tahu siapapun bahwa saya nenek dari juara Grand Slam. Saya orang yang sangat kolot dan saya tidak ingin orang-orang berpikir bahwa saya menyombongkan diri. Ketika Emma bertekad untuk melakukan sesuatu, ia akan mendapatkannya. Ia selalu menjadi pejuang,” papar Niculina.

“Saya selalu mengajarkannya untuk menjadi ramah, sopan, dan bersikap baik kepada orang lain. Saya mengatakan kepadanya untuk tidak menyakiti siapapun dan berbicara dengan sopan kepada semua orang. Itu hal yang saya pikir ia dapatkan dari saya.”

Niculina tidak bisa menyaksikan pertandingan Raducanu di final US Open karena rasa stres dari pertandingan yang sangat diantisipasi. Tetapi ia mengakui dalam wawancara bahwa ia merasa senang bahwa cucunya sangat kuat, baik secara fisik maupun mental, terutama setelah apa yang terjadi di Wimbledon.

Artikel Tag: Tenis, US Open, wimbledon, Emma Raducanu

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru