Pengusaha Indonesia Sumbang 2 Miliar Rupiah Untuk Loh Kean Yew
Loh Kean Yew/[Foto:AFP]
Berita Badminton : Loh Kean Yew dari Singapura yang awalnya menerima nol dolar dari memenangkan gelar tunggal putra di Kejuaraan Dunia BWF 2021 karena turnamen tidak menawarkan hadiah uang, bisa menjadi jutawan segera.
Loh Kean Yew menjadi pemain Singapura pertama dan pemain tunggal putra tanpa unggulan pertama yang memenangkan juara dunia saat mengalahkan Kidambi Srikanth dari India 21-15 dan 22-20 di nomor putra
Seorang penggemar bulu tangkis Singapura telah membuat situs crowdfunding untuk mengumpulkan uang bagi Loh pada 2 Januari 2022. Pada 13 Januari 2022, situs crowdfunding telah mengumpulkan total S$366.359,00 atau berkisar 3,8 miliar (termasuk S$200rb dari Pengusaha Karim Family) dari 711 donatur dan donasi masih terus terkumpul untuk sang Juara Dunia.
Pada hari Rabu (12/1), The Straits Times melaporkan bahwa seorang pengusaha kaya asal Indonesia, Bachtiar Karim, dan istrinya, Dewi Sukwanto dan telah memutuskan untuk menghadiahkan Loh S$200,000 atau berkisar 2 miliar rupiah melalui Yayasan Keluarga Karim, atas pencapaian Loh dan juga mendorong pemain berusia 24 tahun itu untuk mencoba memenangkan medali di Olimpiade Paris 2024.
Kedermawanan Karim Family Foundation telah mendorong hadiah uang tunai Loh menjadi lebih dari S$490 ribu atau berkisar 5,2 miliar rupiah.
Jadi, rinciaannya Loh Kean Yew telah mengumpulkan S$166.359 atau berkisar 1,7 miliar rupiah melalui situs crowdfunding, sumbangan S$200,000 atau berkisar 2 miliar rupiah dari Karim Family Foundation, dan S$130,000 atau berkisar 1,3 miliar rupiah lainnya dari pemimpin bisnis lokal, Singapura Badminton Association (SBA), dan sponsor perlengkapan bulu tangkis Li-Ning.
Uang tunai hadiah saat ini ditambahkan hingga S$496.359,00 atau berkisar 5,3 miliar rupiah.
Selanjutnya, SBA sedang mengerjakan kesepakatan sponsorship enam digit multi-tahun untuk Loh. Sekali kesepakatan selesai, Loh sangat mungkin menjadi pemain bulu tangkis terkaya di Singapura.
Artikel Tag: Loh Kean Yew, Indonesia, Singapura