Kanal

Jonatan Akui Kemenangan Indonesia Atas Malaysia di Thomas Sangat Berarti

Penulis: Yusuf Efendi
17 Okt 2021, 14:45 WIB

Lee Zii Jia-Jonatan Christie/[Foto:Thestar]

Berita Badminton : Rivalitas Malaysia dan juga Indonesia di olahraga bulu tangkis, khususnya kejuaaran Piala Thomas, sudah ada sejak akhir 1950-an.

Tetapi periode yang paling diperebutkan mungkin terjadi antara tahun 1992 hingga 2002 di mana kedua negara tampil empat kali dalam enam final.

Pemain peringkat 7 dunia, Jonatan Christie baru berusia lima tahun ketika Indonesia terakhir kali mengangkat trofi setelah mengalahkan Malaysia 3-2 di Guangzhou pada 2002, tetapi dia tahu persis apa arti kemenangan atas musuh bebuyutan mereka bagi 273,5 juta orang di negaranya.

Pada hari Jumat, Jonatan menjadi pahlawan bagi Merah Putih setelah memastikan poin kemenangan atas Ng Tze Yong dengan 14-21, 21-19 dan 21-16 di tunggal kedua babak perempat final di Ceres Arena, Aarhus.

Dan peraih medali emas Asian Games 2018 itu menyatakan “ini kemenangan untuk semua orang di Indonesia”.

“(Rivalitas) Indonesia dan Malaysia sama seperti Jepang dan Korea Selatan, bukan hanya bulu tangkis, tapi juga olahraga lainnya. Kami memiliki persaingan yang kuat,” katanya kepada Badminton Europe setelah pertandingan.

“Ini sangat, sangat penting bagi saya, tim, dan masyarakat Indonesia.”

Rekan setim Jonatan, Anthony Ginting dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sebelumnya telah memenangkan pertandingan mereka masing-masing untuk membawa pemenang 13 kali itu memimpin 2-0.

Anthony dan Marcus/Kevin membalas dendam manis atas rival Lee Zii Jia dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik setelah kalah dalam pertemuan mereka sebelumnya di Piala Sudirman di Finlandia yang mengakibatkan tersingkir di perempat final menyusul kekalahan 1-3.

Anthony, yang mengalahkan Zii Jia 21-15 dan 21-17, dengan senang hati menggagalkan kemenangan kedua berturut-turut atas Zii Jia.

“Setelah kalah dari Zii Jia sebelumnya, saya tidak ingin kehilangan kesempatan kedua saya (mengalahkannya). Jadi saya mencoba yang terbaik (untuk menang)," ungkapnya. 

Marcus menggemakan sentimen Anthony dan mengatakan mereka didorong oleh keinginan untuk membalas kekalahan terakhir mereka, terlebih lagi karena pasangan No. 1 dunia itu mendapat kecaman setelah kalah dua kali dari Aaron/Wooi Yik termasuk kekalahan perempat final mereka di Olimpiade Tokyo. Sebelum itu, mereka mendominasi tujuh pertemuan mereka.

Artikel Tag: Jonatan Christie, Indonesia, Malaysia, Piala Thomas 2020

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru