Dominasi Cori Gauff, Iga Swiatek Kantongi 2-0 Di WTA Finals
Iga Swiatek
Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Polandia, Iga Swiatek pastinya tampak seperti seseorang yang berniat untuk kembali menghuni peringkat 1 dunia.
Petenis unggulan kedua mempertahankan dominasi atas Cori Gauff ketika memenangkan pertemuan mereka di laga kedua Chetumal Group WTA Finals, Cancun musim 2023 dengan 6-0, 7-5.
Berkat kemenangan tersebut, juara French Open musim 2023 kini mengantongi keunggulan 2-0 di fase grup WTA Finals, tetapi belum secara resmi terkualifkasi di semifinal setelah Ons Jabeur mengalahkan Marketa Vondrousova.
“Di set kedua, yang jelas lebih ketat,” aku Swiatek. “Saya merasa gembira saya bisa tetap fokus. Saya memiliki banyak peluang pada service game pertamanya untuk mematahkannya, tetapi saya tahu dengan satu cara saya akan menggunakan salah satu dari peluang itu.”
Dengan mengantongi dua kemenangan, petenis unggulan kedua berada di posisi yang meyakinkan Untuk mengungguli Chetumal Group dan melenggang ke semifinal tergantung hasil pertandingan lain. sementara petenis AS, Gauff tampaknya harus mengalahkan Vondrousova di laga terakhir fase grup agar mendapatkan kesempatan untuk bisa menyelesaikan fase grup dengan berada di posisi kedua.
Kini, Swiatek telah mengalahkan juara US Open musim 2023, Gauff sebanyak sembilan kali dari sepuluh pertemuan yang telah mereka lakoni dan di kesembilan pertandingan tersebut, ia memenangkannya dengan dua set langsung.
Sementara Gauff mematahkan dominasi 0-7 petenis berkebangsaan Polandia ketika mereka bertemu di semifinal Cincinnati Open, tetapi dua pertemuan terakhir mereka telah berjalan berat sebelah. Petenis berusia 19 tahun mulai memanas sejak Agustus musim ini dengan memenangkan gelar di Washington dalam perjalan mencatatkan 23-3 sejak turun di Washington. Dua dari tiga kekalahan tersebut disebabkan oleh petenis peringkat 2 dunia.
Kedua petenis menyelesaikan pertemuan di WTA Finals pekan ini dengan statistik yang cukup berbeda. Gauff hanya melesatkan lima winner tetapi melakukan 30 unforced error dan dipatahkan sebanyak enam kali, sedangkan petenis unggulan kedua menghasilkan 11 winner dengan melakukan 23 unforced error, tetapi hanya dipatahkan satu kali.
“Saya bisa mengatakan pertandingan kali ini tidak konsisten, terkait level permainan,” aku Swiatek. “Jadi yang pasti, menyesuaikan diri dengan semua hal yang terjadi adalah hal yang paling penting. Hal itu membutuhkan waktu, karena saya tertinggal dengan peluang break di set kedua.”
“Saya merasa gembira bahwa saya sebenarnya bisa menyelesaikan pertandingan dan memenangkan game-game terakhir. Dan kuncinya adalah, mungkin tetap percaya diri dan secara mental tidak fokus dengan kedudukan, tetapi benar-benar bertahan dengan rencana permainan yang bekerja dengan baik di set pertama.”
Artikel Tag: Tenis, WTA Finals, Iga Swiatek, Cori Gauff