Charles Leclerc Kesal dengan Strategi Ferrari di GP Brasil

Berita F1: Charles Leclerc merasa kecewa karena Ferrari lebih mengutamakan Carlos Sainz untuk finis ketiga di GP Brasil, padahal ia tengah memperebutkan P2 klasemen.

Pada lap terakhir GP Brasil, Carlos Sainz menduduki urutan ketiga. Sedangkan sang tandeman, Charles Leclerc, melaju tepat di belakangnya.

Duel perebutan P2 klasemen dengan Sergio Perez membuat pemuda asal Monako itu meminta Ferrari untuk menempatkannya di depan Sainz. Namun pabrikan asal Maranello tak melakukan apa yang diinginkan sang pebalap.

Selepas berlomba di Interlagos, Leclerc mengaku kesal karena Sainz finis di depannya.

“Saya mengerti bahwa Carlos naik podium tapi biasanya, saya tidak pernah meminta hal-hal seperti ini,” katanya dikutip dari Motorsport.com.

“Saya mengatakan itu karena kami sudah berdiskusi sebelum balapan, merujuk pada kasus ini,, Untuk beberapa alasan, kemudian kami berubah pikiran ketika momen memanas. Itu membuat saya frustrasi, tapi seperti itu adanya,” ia menjelaskan.

Ferrari kemudian mengungkapkan ada dua faktor yang mempengaruhi strategi mereka di GP Brasil. Pertama, Sainz berisiko dijatuhi penalti lima detik karena pelanggaran safety car saat terjadi kesalahpahaman atas posisi Yuki Tsunoda di lintasan

Kedua, Charles Leclerc tengah dibuntuti oleh Fernando Alonso dan Max Verstappen. Itu artinya Sainz berpotensi kehilangan banyak posisi kalau mendapat penalti atau salah mengantisipasi manuver Leclerc. Ini dapat berimbas pada pertarungan konstruktor Sang Kuda Jingkrak dengan Mercedes.

“Pertukaran dua mobil pada trek lurus terakhir jelas rumit, karena Charles memiliki Fernando dan Max di belakang. Jadi jelas bahwa itu sangat rumit dan entah bagaimana berbahaya,” ucap bos Ferrari, Mattia Binotto.

“Namun lebih dari itu, kami tahu bahwa kami sedang menginvestigasi atas apa yang terjadi di belakang safety car dengan Tsunoda,” ia menambahkan.

"Kami telah dijelaskan oleh Race Control pada saat itu, jadi kami cukup, katakanlah, nyaman, tetapi tanpa memiliki kesimpulan tentang masalah itu. Itu akan berisiko karena penalti lima detik, misalnya, berarti Carlos akan kehilangan lebih dari satu posisi.”

"Jadi, untuk klasemen konstruktor, tentu saja lebih baik tetap bertahan dengan posisi dan gap di trek,” tutupnya.

Artikel Tag: Charles Leclerc, Ferrari, Carlos Sainz, F1 2022, gp brasil