Kanal

Belajar Dari Kesalahan, Cori Gauff Siap Hadapi Ekspektasi

Penulis: Dian Megane
16 Agu 2022, 22:18 WIB

Cori Gauff siap berkompetisi di Cincinnati musim 2022

Berita Tenis: Petenis yang baru menghuni peringkat 1 dunia nomor ganda, Cori Gauff bangun dengan suara telepon yang membanjirinya dengan ucapan selamat.

Sejak awal pekan ini, petenis AS menjadi petenis putri termuda kedua dalam sejarah yang bertengger di peringkat 1 dunia nomor ganda dan tentu hal tersebut menjadi hal yang besar.

“Rasanya cukup keren menjadi peringkat 1 akan sesuatu,” seru Gauff di Cincinnati Open (Western & Southern Open) pekan ini, di mana ia akan melakoni nomor tunggal dan nomor ganda bersama rekan senegaranya, Jessica Pegula.

“Orang-orang terkadang memandang nomor ganda sebelah mata, tetapi mereka lupa, Serena mengantongi 23 gelar Grand Slam nomor tunggal, tetapi ia juga mengantongi 14 gelar Grand Slam nomor ganda. Itulah mengapa ia petenis terbaik, karena ia mendominasi kedua nomor.”

Runner up French Open musim 2022 tiba di Cincinnati usai melalui pekan impresif di Canadian Open, di mana ia mengantongi dua kemenangan sengit melawan juara Wimbledon musim 2022, Elena Rybakina dan mantan petenis peringkat 2 dunia, Aryna Sabalenka demi melenggang ke perempatfinal. Dengan lolos ke perempatfinal secara beruntun, ia tampak berada dalam performa apik menuju US Open.

“Saya pikir itu hal yang saya butuhkan, lebih banyak pertandingan, karena di Grand Slam, hanya sedikit petenis yang bisa bermain dengan baik di keseluruhan pertandingan selama dua pekan. Anda selalu mendapati satu set yang buruk atau semacamnya. Saya pikir melakoni pertandingan sengit seperti itu akan membantu saya,” papar Gauff.

“Meskipun saya kalah dari Simona (di Canadian Open), saya pikir itu permainan terbaik yang saya mainkan di Toronto, meskipun saya mendapatkan kemenangan di pertandingan sebelumnya. Tetapi saya pikir itu adalah langkah menuju arah yang tepat.”

Setelah petenis AS mengincar untuk kembali ke US Open, ia tampak mempersiapkan diri dengan baik untuk mengatasi tekanan. Kunjungan pertamanya ke Grand Slam tersebut pada musim 2019 kurang begitu menyenangkan, tetapi pastinya akan diingat. Bermain di Grand Slam tersebut setelah tampil menggebrak di Wimbledon ketika usianya masih 15 tahun, ia tiba di New York dengan meyakini sensasi yang mengelilinginya.

"Sungguh bodoh bagi saya untuk mempercayainya, karena Naomi Osaka saat itu telah memiliki dua gelar Grand Slam dan saya berusia 15 tahun melakoni US Open pertama saya,” tutur Gauff. “Saya yakin bahwa saya bisa memenangkan pertandingan, tidak ada yang salah dari hal itu. Tetapi saya pikir bahwa saya seharusnya melakukan sesuatu – tidak percaya bahwa saya bisa melakukannya – saya berpikir bahwa saya diharapkan untuk melakukannya.”

“Kini saya hanya mempercayainya, lebih daripada mengharapkannya, karena anda harus realistis. Dan saya pikir saat itu tidak ada seorang pun yang benar-benar realistis.”

Mengatasi tekanan telah menjadi tantangan bagi petenis AS, tetapi ia mengakui bahwa ia melakukan gebrakan penting pada musim ini. Ia merasa paling rileks di French Open musim ini dan dihadiahi dengan perjalanan impresif menuju final Grand Slam pertama dalam kariernya. Kesuksesan pun mengikuti dengan lolos ke semifinal di Berlin.

“Saya merasa semua orang tahu bahwa saya cepat. Saya pikir kadang-kadang saya hanya memasuki lapangan dan hanya menempatkan bola di lapangan, karena saya tahu saya bisa mengejarnya. Itu mentalitas lama saya,” aku Gauff.

“Tetapi kini saya pikir saya akan berusaha untuk mengambil peluang saya dan lebih agresif. Karena bermain dengan cara yang lama akan mengantarkan saya ke perempatfinal atau babak keempat Grand Slam. Tetapi untuk lolos ke final, anda harus mengatasi hal-hal yang lebih detail. Saya pikir secara perlahan saya mengatasi hal-hal detail itu.”

Artikel Tag: Tenis, Cincinnati Open, Cori Gauff

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru