Usaha Timnas Swiss untuk Habisi Neymar Mendapat Cibiran Legenda Amerika Serikat

Berita Piala Dunia: Legenda sepakbola Amerika Serikat, Alexi Lalas, mencibir strategi timnas Swiss yang berusaha untuk menghentikan laju Neymar pada laga pembuka Grup E. Lalas mencibir lantaran strategi Swiss cenderung terlihat seperti ingin menghabisi bintang Paris Saint-Germain tersebut.

Cibiran yang dilontarkan oleh Lalas tak terlepas dari usaha para pemain timnas Swiss untuk 'menghabisi' Neymar pada laga pembuka Grup E Piala Dunia kontra Brasil, Senin (18/6) dini hari WIB. Seperti dilansir dari ESPN, Neymar jatuh bangun dilanggar oleh para penggawa Swiss hingga 10 kali. Akibatnya pada laga tersebut Brasil hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Swiss.

"Alasan ia (Neymar) tidak bisa menonjol adalah karena mereka (Swiss) berusaha membunuhnya," ujar Lalas seperti dilansir dari Fox Sports.

"Itu merupakan performa memalukan dari wasit dan Swiss. Dia (Neymar) lebih baik dari semua pemain di lapangan, bisa melewati lawan, dan punya kecepatan."

"Jadi setiap kali Neymar menguasai bola, satu-satunya cara menghentikan adalah melanggarnya," tutup Lalas.

Walaupun begitu pelatih timnas Swiss, Vladimir Petkovic, memiliki pembelaan sendri. Dirinya menegaskan bahwa para pemain Swiss sama sekali tak memiliki niat untuk membuat Neymar cedera.

"Tidak, kebanyakan duelnya bersih dan kami sering mendapati situasi satu lawan satu dengan Neymar," ujar Petkovic.

"Salah satu kunci (hasil seri)adalah menetralisir dirinya tapi banyak pemain berbeda di skuat Brasil yang punya kualitas dan mereka sudah memperlihatkannya di lapangan."

"Tentu saja (menghentikan Neymar) itu adalah strategi, tipe disiplin psikologis, dan saya sangat bangga dengan kedisiplinan tim dan mereka sudah melakukan segala hal yang kami bicarakan sebelumnya, yakni pentingnya menghadapi situasi satu lawan satu dan juga menghentikan lawan secara kolektif," tutup Petkovic.

Artikel Tag: Alexi Lalas, Vladimir Petkovic, Neymar, Paris Saint-Germain, Timnas Brasil, Timnas Swiss, Piala Dunia 2018