Klarifikasi MotoGP Terkait Kelakuan Marc Marquez di GP Argentina

Berita MotoGP – Mungkin masih lekat di ingatan betapa tingginya tensi balapan di GP Argentina bulan lalu. Gelaran di sirkuit Termas De Rio Hondo itu memang menyajikan banyak drama. Tapi yang paling tak terlupakan adalah saat Marc Marquez mengalami start yang paling konyol – mungkin dalam sejarah MotoGP.

Sedikit membuka kenangan, pada GP Argentina, Marquez mengalami masalah mesin sehingga motornya mati, tepat sesaat sebelum balapan dimulai. Marquez segera mendorong motornya hingga menyala kembali, dan memutar kembali ke posisi startnya. Kejadian itu banyak mengundang decak geli, namun tidak dengan pihak penyelenggara MotoGP.

Panitia Grand Prix mengeluarkan sebuah klarifikasi terkait aksi Marquez itu. Berikut petikannya:

Setiap pebalap yang mengalami mesin mati saat posisi sudah berada di starting grid atau pebalap yang mengalami kesulitan, harus tetap berada di tempatnya dan mengangkat tangan. Tidak diijinkan untuk menunda start dengan alasan apa pun.

Setiap baris akan ditempatkan panitia yang memegang sebuah panel. Panel tersebut akan diturunkan jika pebalap sudah siap di barisannya. Jika masih ada pebalap yang memiliki masalah di grid, maka panel itu akan tetap diangkat.

Berdasarkan aturan ini, di masa depan Marquez harus mengangkat tangannya alih-alih mendorong langsung motornya. Sejatinya, tak salah juga aksi Marquez itu, karena memang sampai GP Jerez kemarin belum ada aturan yang menjelaskan tentang apa yang harus dilakukan jika mesin mati sebelum start.

Apa yang dilakukan oleh Marquez itu biasa dilakukan jika – dan hanya jika – balapan sudah dimulai. Dalam arti, lampu hijau untuk start sudah menyala. Kejadian Marquez di Argentina terjadi saat lampu masih merah.

Yah, setidaknya Marquez memiliki pedoman apa yang harus dilakukan jika hal semacam kejadian di GP Argentina terulang lagi di seri berikutnya.

Artikel Tag: motogp, GP Argentina, jerez, Termas de Rio Hondo, repsol honda, Ducati, Marc Marquez, dani pedrosa, Andrea Dovizioso